Ini adalah langkah yang sangat positif untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak bangsa, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau kondisi khusus yang mereka miliki.Â
Kita semua setuju, kan, bahwa pendidikan adalah hak semua anak Indonesia?
SPMB: Lebih dari Sekadar Sistem Penerimaan
Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa pemerintah merasa perlu untuk mengubah sistem penerimaan siswa? Jawabannya sederhana: ketidakadilan.Â
Sistem zonasi yang selama ini diterapkan ternyata tidak mampu mewujudkan pemerataan akses pendidikan.Â
Banyak siswa berprestasi yang harus mengalah karena terbentur aturan zonasi, sementara ada siswa lain yang lebih beruntung karena tempat tinggalnya dekat dengan sekolah favorit.Â
Sistem ini juga rentan terhadap kecurangan, di mana orang tua bisa melakukan berbagai cara untuk memanipulasi data agar anaknya bisa masuk sekolah yang diinginkan.
Dengan SPMB, pemerintah berharap dapat mengatasi masalah-masalah ini. Seperti yang dijelaskan Detik Edu, sistem domisili dinilai baik untuk pemerataan sekolah dan siswa.Â
Sistem ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua siswa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.Â
Selain itu, dengan adanya jalur afirmasi, mutasi, dan prestasi, SPMB juga memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap keberagaman potensi dan latar belakang siswa.
SPMB bukan hanya tentang mengganti sistem penerimaan, tetapi juga tentang membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan merata.Â
Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak, terlepas dari tempat tinggal, latar belakang ekonomi, atau kondisi khusus yang mereka miliki.