Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Refleksi Diri Investasi Hidup Bermakna

29 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 29 Januari 2025   10:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bercermin. (Shutterstock via Kompas.com)

Tapi, justru dari pengalaman negatif, dari kegagalan dan kesalahan, kita bisa mendapatkan pelajaran yang paling dalam. Coba deh, ingat-ingat lagi momen-momen penting setahun lalu. 

Mungkin ada proyek kerja yang tidak berjalan lancar, hubungan personal yang retak, atau cita-cita pribadi yang belum terwujud. Jangan langsung menyalahkan diri sendiri atau keadaan. 

Justru, ini saat yang tepat untuk bertanya, "Mengapa ini terjadi? Apa yang bisa kupelajari dari situasi ini?".

Ambil contoh, kamu pernah merasa gagal saat memimpin tim dalam proyek penting. Awalnya mungkin kecewa berat, merasa tidak kompeten. 

Tapi dengan refleksi, kamu bisa menganalisis, apa sebenarnya akar masalahnya? Apakah komunikasi tim kurang efektif? Apakah perencanaan kurang matang? Atau mungkin gaya kepemimpinanmu kurang sesuai? 

Dengan merefleksikan kegagalan ini, kamu jadi punya peta jalan untuk perbaikan. Di proyek selanjutnya, kamu bisa menerapkan strategi yang lebih baik, membangun tim yang lebih solid, dan memimpin dengan lebih efektif.

Bukan hanya kegagalan, kesuksesan pun layak direfleksikan. 

Misalnya, kamu berhasil meraih pencapaian besar di kantor. Cobalah renungkan, apa saja faktor yang mengantarkanmu pada kesuksesan itu? Apakah kerja kerasmu, dukungan mentor, atau mungkin strategi inovatif yang kamu terapkan? 

Dengan memahami kunci keberhasilan, kamu bisa mengulanginya di masa depan, bahkan melampauinya.

Ibarat Mobil Tanpa Bahan Bakar

Jadi, apa bedanya refleksi dengan resolusi? 

Resolusi itu bagus untuk menetapkan tujuan, tapi refleksi itu yang membekali kita dengan kompas dan peta perjalanan. Resolusi itu seperti kita berkata, "Tahun depan aku ingin lebih bahagia!". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun