Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelanggaran Hukum Redupkan Kampung Rusia di Bali

27 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 26 Januari 2025   19:26 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana penutupan PARQ Ubud atau dikenal sebagai Kampung Rusia di Gianyar, Bali. Apa itu PARQ Ubud?(Dok. Pemkab Gianyar via Kompas.com)

Moratorium pembangunan hotel di Bali Selatan, yang diulas CNA dan Business Standard, adalah salah satu contoh upaya pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini. 

Namun, kasus Ubud Parq menunjukkan bahwa upaya tersebut belum sepenuhnya efektif, dan pelanggaran masih saja terjadi.

Kasus ini juga memunculkan pertanyaan tentang pengawasan dan penegakan hukum di lapangan. 

Bagaimana mungkin pembangunan ilegal skala besar seperti Ubud Parq bisa berlangsung begitu lama tanpa terdeteksi atau ditindak sejak awal? 

Apakah ada celah dalam sistem perizinan dan pengawasan yang perlu diperbaiki? 

Video di kanal Youtube Bruce Pohlmann tentang bisnis ilegal yang dijalankan orang asing di Bali juga menambah dimensi lain dalam permasalahan ini, yaitu perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas bisnis yang dilakukan oleh warga negara asing.

Penutupan Ubud Parq, dalam perspektif yang lebih luas, bisa menjadi momentum untuk refleksi dan perbaikan tata kelola pariwisata di Bali. 

Ini adalah kesempatan untuk meninjau kembali kebijakan tata ruang, memperketat sistem perizinan, dan meningkatkan efektivitas pengawasan dan penegakan hukum. 

Tujuannya bukan untuk menghambat pembangunan, tetapi untuk memastikan bahwa pembangunan pariwisata di Bali berjalan secara berkelanjutan, bertanggung jawab, dan selaras dengan nilai-nilai budaya serta kelestarian lingkungan pulau ini.

Kesimpulan

Lorong gelap Kampung Rusia ini adalah metafora yang kuat. Ia menggambarkan ironi di balik gemerlap pariwisata Bali, di mana impian pembangunan yang tidak terkendali justru berujung pada kegelapan pelanggaran dan penegakan hukum. 

Kasus ini adalah sebuah tamparan keras yang menyadarkan kita bahwa pembangunan yang tidak bertanggung jawab, yang mengabaikan aturan dan nilai-nilai luhur, hanya akan membawa kerugian jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun