Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Barbershop dan Tukang Cukur, Dua Gaya Satu Profesi

25 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 24 Januari 2025   18:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi barbershop. (Photos by Thinkstockphotos via Kompas.com)

Barbershop modern dan tukang cukur tradisional, dua dunia berbeda dalam seni merapikan rambut, mana pilihanmu?

Barbershop modern dengan interior menarik kini menjamur di perkotaan, menawarkan pengalaman yang berbeda. 

Sementara itu, tukang cukur tradisional dengan peralatan sederhana tetap eksis, bahkan mungkin ada yang jadi langganan kita sejak masa kecil. 

Lantas, apa saja perbedaan mendasar antara keduanya, dan mengapa pemahaman ini penting bagi kita sebagai konsumen dalam menentukan pilihan?

Fenomena Barbershop: Lebih dari Sekadar Potong Rambut

Mengapa Barbershop Naik Daun?

Pertama-tama, mari kita lihat data. Menurut laporan dari IBISWorld pada tahun 2024, pendapatan barbershop di Amerika Serikat terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Data ini menunjukkan bahwa ada pergeseran tren dan minat masyarakat terhadap layanan pangkas rambut yang lebih dari sekadar potong rambut. 

Barbershop modern kini bukan hanya tempat memotong rambut, tapi juga menjadi tempat untuk bersantai, merawat diri, dan bahkan bertemu teman. 

Kita bisa lihat sendiri, barbershop kini seringkali menawarkan suasana yang nyaman, interior yang menarik, bahkan beberapa di antaranya berkolaborasi dengan bisnis lain seperti coffee shop.

Survei yang dilakukan oleh Zenoti pada tahun 2023 juga mengungkap bahwa pelanggan barbershop saat ini tidak hanya mencari hasil pangkasan yang rapi, tetapi juga pengalaman yang nyaman, kemudahan dalam melakukan reservasi online, dan juga layanan tambahan seperti pijat kepala dan perawatan rambut. 

Ini menunjukkan bahwa konsumen semakin menghargai kenyamanan, kemudahan, dan kualitas dalam layanan yang mereka pilih. 

Fenomena ini juga didukung oleh laporan dari Modern Barber yang menyebutkan barbershop sebagai kategori ritel dengan pertumbuhan tercepat, dengan peningkatan 5.791 unit dalam 5 tahun. 

Artinya, barbershop bukan lagi sekadar tren, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern.

Perbedaan Pengalaman yang Ditawarkan

Perbedaan antara barbershop dan tukang cukur tradisional tidak hanya terletak pada tampilan fisiknya, tapi juga pada pengalaman yang ditawarkan. 

Di barbershop, kita bisa merasakan sentuhan modern mulai dari kursi yang nyaman, handuk hangat, produk-produk perawatan rambut yang berkualitas, hingga layanan tambahan seperti cukur kumis dan jenggot dengan teknik yang lebih modern. 

Kapster (penata rambut) di barbershop biasanya lebih up to date dengan tren gaya rambut terbaru dan memiliki keahlian dalam memotong rambut dengan berbagai macam model. 

Semua ini menciptakan pengalaman yang berbeda dan lebih memanjakan bagi pelanggan.

Tukang Cukur Tradisional: Pesona Klasik yang Tak Lekang Waktu

Nilai-Nilai yang Terjaga

Di sisi lain, tukang cukur tradisional menawarkan sesuatu yang berbeda, yaitu sentuhan personal, keakraban, dan nilai-nilai tradisional yang masih terjaga. 

Tukang cukur tradisional seringkali bukan hanya sekadar tukang cukur, tetapi juga teman bercerita dan tempat berbagi pengalaman. 

Mereka biasanya sudah hafal model rambut pelanggan, bahkan sampai hafal kisah hidup mereka. Ini menciptakan ikatan komunitas yang kuat antara tukang cukur dan pelanggannya.

Seperti yang diungkapkan dalam artikel dari Cut Shave Artists, tukang cukur tradisional memiliki daya tarik nostalgia dan kehangatan komunitas. 

Ini adalah hal yang sulit didapatkan di barbershop yang mungkin terasa lebih formal dan impersonal. 

Tukang cukur tradisional juga seringkali menawarkan harga yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas. 

Namun, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa di era modern ini, tukang cukur tradisional menghadapi tantangan yang berat karena persaingan dengan barbershop.

Adaptasi atau Hilang Ditelan Zaman?

Di tengah maraknya barbershop, tukang cukur tradisional perlu beradaptasi agar tidak hilang ditelan zaman. 

Mereka perlu mencari cara untuk tetap relevan di tengah perubahan tren dan preferensi konsumen. 

Beberapa tukang cukur tradisional sudah mulai berbenah, dengan memperbaiki tampilan tempat cukur mereka, atau mencoba mempelajari model rambut yang lebih modern. 

Namun, banyak juga yang masih bertahan dengan cara lama, dan mereka mulai merasakan kesulitan menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Menurut studi dari BusinessDojo, pemahaman tentang segmentasi pelanggan sangat penting dalam bisnis barbershop, dan hal ini juga bisa diaplikasikan oleh tukang cukur tradisional. 

Mereka perlu memahami siapa pelanggan mereka, apa yang mereka cari, dan bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan tersebut. 

Tukang cukur tradisional bisa fokus pada keahlian mereka dalam cukur kumis dan jenggot dengan alat tradisional, atau memberikan layanan yang lebih personal dan akrab.

Jadi, Mana yang Lebih Unggul?

Pertanyaan tentang mana yang lebih unggul antara barbershop dan tukang cukur tradisional sebenarnya tidak memiliki jawaban yang mutlak. 

Semua kembali ke preferensi masing-masing individu. 

Jika kamu mencari pengalaman modern, gaya rambut yang trendi, dan suasana yang nyaman, barbershop adalah pilihan yang tepat. 

Namun, jika kamu mencari keakraban, sentuhan personal, dan harga yang lebih terjangkau, tukang cukur tradisional bisa menjadi alternatif yang menarik.

Kita sebagai konsumen selayaknya menghargai dan mendukung kedua jenis layanan ini. 

Barbershop dan tukang cukur tradisional adalah bagian dari kehidupan kita dan keduanya memiliki peran dan nilai yang berbeda. 

Intinya, kita harus memilih tempat cukur yang paling sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan nilai yang kita pegang.

*** 

Referensi:

  • IBISWorld. (2024). Barber Shops in the US - Market Research Report (2014-2029). [https: //ibisworld. com/industry-statistics/market-size/barber-shops-united-states/]
  • Zenoti. (2023, September 11). Customer data insights for barbershop owners: What your clients really want. [https: //zenoti. com/blog/customer-data-insights-for-barbershop-owners]
  • BusinessDojo. (2024, February 28). Customer segmentation for a barbershop salon (with examples). [https: //dojobusiness. com/blog/customer-segmentation-for-a-barbershop-salon/]
  • Cut Shave Artists. (n.d.). What is Classic Barbering and Why Would I want a Classic Barber?. [https: //cutshaveartists. com/blog/classic-barbering]
  • Modern Barber. (2024, October 18). Barbershops Lead Retail Growth, According to NHBF Bulletin. [https: //modernbarber. co. uk/barbershops-lead-retail-growth-according-to-nhbf-bulletin/]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun