Fenomena ini juga didukung oleh laporan dari Modern Barber yang menyebutkan barbershop sebagai kategori ritel dengan pertumbuhan tercepat, dengan peningkatan 5.791 unit dalam 5 tahun.Â
Artinya, barbershop bukan lagi sekadar tren, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern.
Perbedaan Pengalaman yang Ditawarkan
Perbedaan antara barbershop dan tukang cukur tradisional tidak hanya terletak pada tampilan fisiknya, tapi juga pada pengalaman yang ditawarkan.Â
Di barbershop, kita bisa merasakan sentuhan modern mulai dari kursi yang nyaman, handuk hangat, produk-produk perawatan rambut yang berkualitas, hingga layanan tambahan seperti cukur kumis dan jenggot dengan teknik yang lebih modern.Â
Kapster (penata rambut) di barbershop biasanya lebih up to date dengan tren gaya rambut terbaru dan memiliki keahlian dalam memotong rambut dengan berbagai macam model.Â
Semua ini menciptakan pengalaman yang berbeda dan lebih memanjakan bagi pelanggan.
Tukang Cukur Tradisional: Pesona Klasik yang Tak Lekang Waktu
Nilai-Nilai yang Terjaga
Di sisi lain, tukang cukur tradisional menawarkan sesuatu yang berbeda, yaitu sentuhan personal, keakraban, dan nilai-nilai tradisional yang masih terjaga.Â
Tukang cukur tradisional seringkali bukan hanya sekadar tukang cukur, tetapi juga teman bercerita dan tempat berbagi pengalaman.Â
Mereka biasanya sudah hafal model rambut pelanggan, bahkan sampai hafal kisah hidup mereka. Ini menciptakan ikatan komunitas yang kuat antara tukang cukur dan pelanggannya.
Seperti yang diungkapkan dalam artikel dari Cut Shave Artists, tukang cukur tradisional memiliki daya tarik nostalgia dan kehangatan komunitas.Â
Ini adalah hal yang sulit didapatkan di barbershop yang mungkin terasa lebih formal dan impersonal.Â