Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Barbershop dan Tukang Cukur, Dua Gaya Satu Profesi

25 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 24 Januari 2025   18:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tukang cukur tradisional juga seringkali menawarkan harga yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas. 

Namun, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa di era modern ini, tukang cukur tradisional menghadapi tantangan yang berat karena persaingan dengan barbershop.

Adaptasi atau Hilang Ditelan Zaman?

Di tengah maraknya barbershop, tukang cukur tradisional perlu beradaptasi agar tidak hilang ditelan zaman. 

Mereka perlu mencari cara untuk tetap relevan di tengah perubahan tren dan preferensi konsumen. 

Beberapa tukang cukur tradisional sudah mulai berbenah, dengan memperbaiki tampilan tempat cukur mereka, atau mencoba mempelajari model rambut yang lebih modern. 

Namun, banyak juga yang masih bertahan dengan cara lama, dan mereka mulai merasakan kesulitan menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Menurut studi dari BusinessDojo, pemahaman tentang segmentasi pelanggan sangat penting dalam bisnis barbershop, dan hal ini juga bisa diaplikasikan oleh tukang cukur tradisional. 

Mereka perlu memahami siapa pelanggan mereka, apa yang mereka cari, dan bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan tersebut. 

Tukang cukur tradisional bisa fokus pada keahlian mereka dalam cukur kumis dan jenggot dengan alat tradisional, atau memberikan layanan yang lebih personal dan akrab.

Jadi, Mana yang Lebih Unggul?

Pertanyaan tentang mana yang lebih unggul antara barbershop dan tukang cukur tradisional sebenarnya tidak memiliki jawaban yang mutlak. 

Semua kembali ke preferensi masing-masing individu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun