Para pelaku usaha akan tetap enggan berinvestasi meskipun biaya pinjaman murah jika mereka menghadapi hambatan-hambatan tersebut.Â
Dengan kata lain, kebijakan struktural menciptakan "jalan tol" bagi investasi dan kredit agar dapat mengalir dengan lancar ke sektor riil.
Koordinasi Kebijakan: Kunci Pertumbuhan Ekonomi yang Optimal
Agar penurunan suku bunga dan kebijakan struktural dapat bekerja secara efektif, dibutuhkan koordinasi yang solid antara berbagai pihak, terutama antara BI dan pemerintah.Â
Hal ini ibarat sebuah orkestra yang membutuhkan konduktor dan kerjasama yang baik antar pemain untuk menghasilkan harmoni yang indah.Â
BI, sebagai bank sentral, bertanggung jawab menjaga stabilitas moneter, termasuk mengendalikan inflasi dan nilai tukar rupiah.Â
Sementara itu, pemerintah bertanggung jawab menjalankan kebijakan fiskal dan struktural yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Koordinasi yang buruk antara kebijakan moneter dan fiskal dapat menimbulkan ketidakseimbangan dan bahkan kontraproduktif.Â
Misalnya, jika BI menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan, tetapi pemerintah tidak melakukan reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, maka dampaknya tidak akan maksimal.Â
Sebaliknya, jika pemerintah gencar membangun infrastruktur, tetapi BI tidak menjaga stabilitas moneter, maka inflasi dapat melonjak dan merusak pertumbuhan ekonomi.Â
Oleh karena itu, koordinasi yang erat dan sinergis antara kebijakan moneter dan fiskal sangat penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Kesimpulan
Penurunan suku bunga oleh BI merupakan langkah yang patut diapresiasi dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.Â