Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Suku Bunga Acuan Turun, Cukupkah Dongkrak Ekonomi?

21 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suku bunga acuan. (KOMPAS/HERYUNANTO)

Penurunan suku bunga memang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempermudah akses kredit bagi masyarakat dan pelaku usaha. 

Pinjaman menjadi lebih terjangkau, sehingga masyarakat lebih mudah membeli rumah, kendaraan, atau memulai usaha. Begitu pula bagi pelaku usaha, biaya pinjaman yang lebih rendah dapat mendorong investasi dan ekspansi bisnis.

Namun seperti yang diungkap Tempo.co, penurunan suku bunga juga mengandung risiko, terutama jika tidak diimbangi dengan kebijakan yang tepat. 

Penurunan suku bunga dapat memberikan efek positif bagi sektor riil karena biaya pinjaman lebih murah, mendorong konsumsi dan investasi. 

Tetapi, ada potensi risiko inflasi dan pelemahan rupiah jika tidak diiringi kebijakan yang tepat. 

Oleh karena itu, stabilitas makroekonomi merupakan prasyarat penting agar penurunan suku bunga dapat memberikan dampak positif yang optimal bagi perekonomian.

Mendorong Sektor Riil

Menurunkan suku bunga ibarat memberi pelumas agar mesin ekonomi berputar lebih lancar. Namun, jika mesinnya sendiri berkarat atau banyak komponen yang rusak, pelumas saja tidak akan banyak membantu. 

Di sinilah pentingnya kebijakan struktural. Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki mesin ekonomi secara fundamental. 

Contohnya, pemerintah dapat mempermudah perizinan usaha, memperbaiki infrastruktur, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, atau menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.

Kebijakan struktural memastikan bahwa penurunan suku bunga benar-benar ditransmisikan ke sektor riil, yaitu sektor yang menghasilkan barang dan jasa. 

Jika birokrasi masih rumit, infrastruktur buruk, atau kualitas tenaga kerja masih rendah, maka penurunan suku bunga tidak akan serta merta mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun