Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Potongan Aplikasi Ojol Bebani Pihak Pengemudi

21 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 20 Januari 2025   12:03 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potongan yang tinggi tidak hanya mengurangi pendapatan pengemudi secara nominal, tetapi juga berdampak signifikan pada kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Penghasilan yang seharusnya bisa digunakan untuk membeli bahan makanan, membayar kontrakan, atau menyekolahkan anak, tergerus oleh potongan yang tidak proporsional. Mimpi tentang kesejahteraan pun semakin sulit diraih.

Selain potongan aplikasi, pengemudi ojol juga harus menanggung berbagai biaya operasional, mulai dari bensin, perawatan kendaraan, hingga cicilan motor. 

Jika potongan aplikasi terlalu besar, sisa pendapatan yang ada seringkali tidak mencukupi untuk menutupi semua pengeluaran tersebut. 

Akibatnya, banyak pengemudi yang harus bekerja lebih keras dan lebih lama untuk sekadar bertahan hidup. Tekanan ekonomi ini tentu berdampak pada kualitas hidup mereka dan keluarga.

Menuntut Keadilan

Pemerintah memegang peranan penting dalam menyelesaikan polemik ini. Regulasi yang telah dibuat, harus ditegakkan secara konsisten dan efektif. 

Pengawasan yang ketat terhadap praktik potongan biaya aplikasi perlu ditingkatkan. Transparansi dalam perhitungan potongan juga krusial agar pengemudi dapat memahami dengan jelas bagaimana pendapatan mereka dihitung.

Tentu saja, kita tidak bisa mengabaikan peran aplikator dalam ekosistem ini. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan bisnis. 

Namun, perlu diingat bahwa kesuksesan aplikator juga bergantung pada kerja keras para pengemudi. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah keseimbangan baru yang mengakomodasi kepentingan semua pihak. 

Dialog yang konstruktif antara pemerintah, aplikator, dan perwakilan pengemudi perlu diintensifkan untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  • Transparansi perhitungan: Aplikator perlu memberikan informasi yang detail dan mudah dipahami mengenai perhitungan tarif dan potongan.
  • Insentif yang adil: Sistem insentif yang diberikan kepada pengemudi harus dihitung secara adil dan transparan, serta mempertimbangkan kinerja dan kontribusi mereka.
  • Program kesejahteraan: Aplikator dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk menyediakan program kesejahteraan bagi pengemudi, seperti asuransi kesehatan, bantuan biaya operasional, atau program pelatihan.

Kesimpulan 

Polemik potongan aplikasi ojol ini bukan sekadar persoalan angka, tetapi juga menyangkut nasib dan kesejahteraan jutaan pengemudi di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun