Namun, inovasi saja tidak cukup. Rangga dengan jelas menggarisbawahi bahwa keberhasilan bisnis kuliner tidak hanya datang dari produk yang menarik, tetapi juga dari bagaimana mindset dan blueprint bisnis yang jelas diterapkan.Â
Dalam hal ini, saya setuju bahwa menuliskan impian dan tujuan dalam buku seperti yang dilakukan Rangga, adalah langkah yang sangat bijaksana.Â
Ketika kita memiliki tujuan yang jelas, kita bisa lebih mudah mengevaluasi langkah-langkah yang diambil dalam perjalanan bisnis.Â
Menurut Rangga, membuat blueprint bisnis itu sangat penting. Sebab tanpa perencanaan yang matang, bisnis yang kita jalankan akan seperti kapal tanpa arah.
Lebih lanjut lagi, mindset pertumbuhan (growth mindset) yang diusung oleh Rangga juga sangat relevan. Seperti yang dijelaskan Rangga, setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.Â
Dalam dunia kuliner, persaingan ketat dan masalah operasional yang datang silih berganti memang tak terhindarkan.Â
Namun, daripada melihat masalah sebagai hambatan, kita justru harus melihatnya sebagai peluang untuk memperbaiki diri dan usaha kita.Â
Ini adalah perspektif yang sangat penting, apalagi dalam industri kuliner yang sering kali penuh dengan ketidakpastian.
Kolaborasi dan Komunitas: Menguatkan dalam Dunia yang Penuh Kompetisi
Jika ada satu hal yang membuat bisnis kuliner Rangga Umar berbeda dari pengusaha lainnya, itu adalah kemampuannya untuk membangun komunitas.Â
Dalam dunia yang penuh dengan kompetisi seperti bisnis kuliner, sangat jarang kita melihat pengusaha yang tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga berusaha untuk membangun komunitas yang saling mendukung.Â
Komunitas Kuliner Masteri yang dibentuk Rangga adalah contoh konkret dari kekuatan kolaborasi antar pengusaha kuliner.