Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dampak Sosial Krisis Transportasi yang Mengganggu Kehidupan

19 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 18 Januari 2025   18:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi polusi perkotaan. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Krisis transportasi yang berlarut-larut ini tidak hanya berdampak pada aspek fisik dan waktu, tetapi juga pada aspek sosial yang lebih luas. 

Polusi udara adalah salah satu dampak terbesar yang dirasakan masyarakat. 

Kendaraan bermotor yang terus meningkat jumlahnya, terutama kendaraan pribadi yang lebih banyak menghabiskan waktu di jalanan, berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dioksida (CO2) dan partikel debu yang membahayakan kesehatan. 

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta sudah mencapai tingkat yang sangat berbahaya, dengan konsentrasi polutan PM 2.5 yang sering melebihi batas aman.

Dampak polusi udara ini langsung berpengaruh pada kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang rentan seperti anak-anak, orang tua, dan penderita penyakit pernapasan. 

Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan polusi udara yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan kronis seperti asma, bronkitis, dan bahkan penyakit jantung. 

Di Indonesia, kasus penyakit pernapasan meningkat tajam sejak beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya polusi di kota-kota besar.

Selain itu, kemacetan yang tiada habisnya juga berimbas pada kualitas hidup. 

Masyarakat yang terjebak dalam kemacetan berkepanjangan akan merasa lelah, stres, dan kehilangan waktu berharga untuk keluarga atau pekerjaan. 

Hal ini berpotensi memperburuk kualitas hubungan sosial, serta menyebabkan penurunan kesejahteraan mental dan emosional. 

Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI), disebutkan bahwa tingkat stres dan kecemasan penduduk perkotaan meningkat seiring dengan semakin parahnya kemacetan lalu lintas.

Solusi yang Bisa Diterapkan untuk Mengatasi Krisis Transportasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun