Berdasarkan riset yang dilakukan oleh FEB Universitas Trisakti, pelatihan bisnis syariah telah membantu banyak pelaku usaha dalam mengintegrasikan konsep-konsep syariah dalam manajemen keuangan dan strategi pemasaran mereka.Â
Sebagai contoh, melalui pelatihan ini, UMKM diajarkan untuk menghindari praktik riba dalam pembiayaan mereka dan lebih memilih model pembiayaan yang adil seperti mudharabah atau musyarakah.Â
Hal ini mengurangi risiko kerugian yang tidak fair dalam transaksi bisnis mereka.
Aplikasi Praktis dalam Bisnis
Sejauh ini, banyak pelatihan bisnis syariah yang lebih fokus pada teori dan prinsip-prinsip dasar.Â
Namun, untuk benar-benar memberikan manfaat bagi pelaku UMKM, penting bahwa pelatihan tersebut juga menyertakan aplikasi praktis dalam dunia usaha sehari-hari.Â
Hal ini akan memastikan bahwa pelaku UMKM tidak hanya memahami teori, tetapi juga dapat menerapkannya secara langsung dalam pengelolaan bisnis mereka.
Studi kasus Rumah Produksi Blado yang terletak di Kampar, Riau, memberikan contoh yang sangat baik tentang bagaimana penerapan prinsip-prinsip syariah dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya saing UMKM.Â
Rumah Produksi Blado berhasil menghindari praktek riba dan mengedepankan nilai-nilai keadilan dalam setiap transaksi.Â
Keberhasilan mereka menunjukkan bahwa bisnis berbasis syariah tidak hanya bertumbuh secara finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif, seperti memberdayakan masyarakat sekitar.
Contoh lainnya adalah pelatihan kewirausahaan digital berbasis syariah yang diselenggarakan oleh BPSDMP Kominfo Banjarmasin.Â
Pelatihan ini membantu UMKM untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital yang kian pesat.Â