Menurut CIMB Niaga, bank syariah menggunakan prinsip-prinsip ini untuk memastikan bahwa transaksi tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga berlandaskan pada prinsip keadilan.
Investasi yang Diperbolehkan: Etika dalam Pemilihan Sektor
Keuangan syariah juga memiliki aturan ketat mengenai jenis investasi yang diperbolehkan.Â
Investasi pada sektor yang dianggap haram, seperti alkohol, perjudian, tembakau, dan industri yang merusak lingkungan, dilarang dalam sistem ini.Â
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa uang yang berputar dalam perekonomian tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak etis atau bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Sebagai contoh, bank syariah atau lembaga keuangan syariah akan memastikan bahwa tidak ada dana yang digunakan untuk membiayai industri perjudian atau pembuatan alkohol.Â
Ini tentu berbeda dengan keuangan konvensional yang tidak memperhitungkan sektor-sektor tersebut selama menguntungkan.
Di Indonesia, keberadaan produk-produk keuangan syariah yang semakin berkembang menunjukkan bahwa permintaan masyarakat akan investasi yang sesuai dengan prinsip agama semakin meningkat.Â
Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor ini lebih lanjut.Â
Sharia Knowledge Centre menyebutkan bahwa meskipun sektor ini masih dalam tahap perkembangan, prospek jangka panjang keuangan syariah di Indonesia sangat cerah.
Pengawasan Syariah: Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Untuk memastikan bahwa transaksi dan produk keuangan yang ditawarkan benar-benar sesuai dengan hukum Islam, setiap lembaga keuangan syariah memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS).Â
DPS bertugas untuk mengawasi seluruh kegiatan operasional bank syariah dan memastikan bahwa semua transaksi dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.