Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menyemai Tanda Hubungan Sehat Secara Emosional

15 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:04 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan sehat secara emosional. (Photo by PEXELS/SHVETS production)

Jalinan perasaan, benih kebaikan, panduan praktis. Temukan tanda hubungan sehat, demi jiwa yang utuh dan damai. 

Dalam kehidupan yang kompleks, hubungan emosional adalah kompas yang menuntun kita. Ia bukan sekadar jalinan kata, namun juga simpul perasaan yang membentuk kebahagiaan kita. 

Tulisan ini membantu menyingkap tanda-tanda hubungan yang sehat dan cara membangunnya. Karena, pada akhirnya, hubungan yang sehat adalah fondasi bagi jiwa yang utuh.

Tanda Hubungan Sehat Emosional

Sebuah hubungan yang sehat, ibarat taman yang subur, ditandai dengan bunga-bunga kebaikan yang mekar. Salah satu tandanya adalah kepercayaan, fondasi kokoh di mana kejujuran dan keterbukaan menjadi nafasnya. 

Kita dapat merasa aman dan nyaman untuk menjadi diri sendiri tanpa takut dihakimi. Lalu, ada komunikasi yang terbuka, bukan sekadar bertukar kata, melainkan juga berbagi perasaan dan pikiran yang terdalam. Di sini, kita tidak hanya mendengar, tapi juga berusaha memahami sudut pandang satu sama lain.

Empati juga menjadi penanda penting. Kita bisa merasakan apa yang dirasakan pasangan, dan hadir sebagai tempat bersandar di kala suka maupun duka. 

Dukungan emosional hadir dalam bentuk kata-kata penyemangat dan tindakan yang tulus, bukan sekadar formalitas. Perayaan terhadap perbedaan juga menjadi ciri hubungan yang matang. 

Kita tidak memaksa pasangan untuk menjadi sama, melainkan menghargai keunikan masing-masing individu. 

Terakhir, kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan dewasa, bukan dengan amarah dan kekerasan. Ini semua adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa hubungan kita sedang bertumbuh menuju kebaikan dan kedamaian.

Implementasi dan Saran Praktis

Tahu tanda-tanda hubungan sehat adalah langkah awal, namun mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari adalah tantangan yang sesungguhnya.

Untuk menumbuhkan kepercayaan, kita perlu belajar untuk jujur dan terbuka, serta memenuhi janji yang telah kita buat.

Komunikasi yang efektif membutuhkan latihan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengungkapkan perasaan dengan cara yang tidak menyalahkan.

Berempati bisa dilatih dengan berusaha memahami sudut pandang orang lain, bahkan jika kita tidak sepenuhnya setuju.

Kita juga harus sadar bahwa hubungan yang sehat bukanlah sesuatu yang statis, melainkan proses yang terus berkembang.

Penelitian psikologi dari Mayer et al. menggarisbawahi bahwa kecerdasan emosional adalah kunci utama untuk menjalin hubungan yang harmonis. 

Kecerdasan ini bukan sekadar memahami perasaan diri, namun juga kemampuan untuk membaca dan merespons emosi orang lain dengan bijak. 

Dalam konteks hubungan, kecerdasan emosional memungkinkan kita berkomunikasi secara efektif, menyelesaikan konflik dengan dewasa, serta membangun koneksi yang mendalam. 

Tips yang bisa kita terapkan sehari-hari adalah melatih "jeda reflektif" sebelum merespons.

Ketika kita merasa emosi memuncak, berikan diri kita waktu sejenak untuk menarik napas, merenung, dan mempertimbangkan dampaknya sebelum berkata atau bertindak.

Halodoc mengingatkan kita tentang pentingnya "green flag" dalam hubungan, tanda-tanda positif seperti kepercayaan dan dukungan emosional yang menjadi fondasi bagi jalinan yang sehat. 

Di sisi lain, Alodokter mengingatkan kita pada bahaya "toxic relationship," yang dapat menggerogoti jiwa dan menghambat pertumbuhan pribadi. 

Dua sisi ini adalah cermin yang menuntun kita untuk merefleksikan hubungan kita sendiri. Sebuah hubungan yang sehat adalah tempat di mana kita merasa aman untuk menjadi diri sendiri dan didukung untuk bertumbuh. 

Sebaliknya, hubungan yang tidak sehat adalah penjara emosi yang menguras energi dan merusak rasa percaya diri. 

Tips yang bisa kita terapkan adalah dengan melakukan "audit emosional" secara berkala. Maksudnya adalah perhatikan bagaimana perasaan kita setelah berinteraksi dengan pasangan.

Apakah kita merasa lebih bersemangat dan positif, atau malah sebaliknya? Jika kita lebih sering merasa lelah dan tertekan, mungkin ini saatnya untuk mengevaluasi kembali dinamika hubungan tersebut. 

Ini bukan berarti kita harus selalu mencari kesempurnaan, tetapi lebih pada upaya untuk menciptakan lingkungan emosional yang sehat.

Kompas.com menegaskan bahwa kematangan emosional adalah kunci utama dalam membangun dan memelihara hubungan yang sehat. 

Kematangan emosional bukan berarti kita harus sempurna, melainkan kemampuan untuk mengelola emosi dengan bijak, berempati, dan bertanggung jawab atas tindakan kita. Ini berarti kita tidak mudah terbawa emosi negatif, dan mampu menyelesaikan konflik dengan kepala dingin. 

Tips yang bisa kita terapkan adalah dengan melatih "kesadaran diri" setiap hari: luangkan waktu sejenak untuk merenungkan emosi yang kita rasakan dan bagaimana pengaruhnya pada orang lain. 

Dengan meningkatkan kesadaran diri, kita dapat merespons situasi dengan lebih matang, dan pada gilirannya, membangun hubungan yang lebih sehat dan memuaskan.

Kesimpulan

Hubungan yang sehat adalah fondasi bagi kehidupan yang bermakna. Kepercayaan, komunikasi terbuka, empati, dan dukungan emosional bukanlah sekadar konsep abstrak, melainkan pilar-pilar yang menopang kesejahteraan kita. 

Marilah kita terus berupaya membangun dan memelihara hubungan yang sehat, karena di dalamnya terletak kebahagiaan dan kedamaian jiwa.

*** 

Referensi:

  • Mayer, J. D., Roberts, R. D., & Barsade, S. G. (2008). Human abilities: Emotional intelligence. Annual Review of Psychology, 59, 507-536. (dikutip dari Repository Media Penerbit Indonesia)
  • Halodoc. (2023, November 7). Mengenal Green Flag dalam Hubungan: Pengertian dan Ciri-Cirinya. Diperoleh dari https:  //www. halodoc. com/artikel/mengenal-green-flag-dalam-hubungan-pengertian-dan-ciri-cirinya
  • Alodokter. (2023, Juni 1). Toxic Relationship: Arti, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya. Diperoleh dari https:  //www. alodokter. com/toxic-relationship-arti-ciri-ciri-dan-cara-mengatasinya
  • Kompas. com. (2023, Agustus 30). 10 Tanda bahwa Anda Memiliki Kedewasaan Emosional. Diperoleh dari https:  //www. kompas. com/sains/read/2023/08/30/100200223/10-tanda-bahwa-anda-memiliki-kedewasaan-emosional?page=al

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun