Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Meraih Ketenangan dengan Menulis Diary Mindfullness

11 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:26 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis diary. (Photo by PEXELS/Beyza Kaplan)

Melakukan mindful journaling tidak rumit. Anda tidak perlu membeli jurnal mahal atau ikut kelas meditasi. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dicoba:

1. Mulai dengan pernapasan. Sebelum menulis, tarik napas dalam-dalam 3-5 kali. Ini membantu menurunkan tekanan dan memusatkan perhatian pada momen saat ini.

2. Tulis apa adanya. Jangan khawatir tentang struktur atau aturan tata bahasa. Fokuslah pada perasaan dan ide yang muncul.

3. Jangan menghakimi. Saat menulis, hindari menggambarkan emosi Anda sebagai “baik” atau “buruk.” Alih-alih, cukup deskripsikan apa yang Anda rasakan seperti sedang bercerita pada seorang teman dekat.

4. Amati pola. Setelah selesai menulis, baca kembali tulisan Anda. Perhatikan jika ada siklus emosi yang sering berulang.

Misalnya, saya sering memulainya dengan menarik napas tiga kali, kemudian menuliskan apa yang saya rasakan hari itu. Pada awalnya, terasa canggung. 

Namun, dengan konsistensi, menulis secara mindful membawa banyak manfaat. Saya lebih mudah memahami pikiran yang tadinya terasa berantakan.

Jika Anda butuh panduan tambahan, situs MyndfulAct bahkan menyediakan template gratis untuk membantu Anda memulai. Template ini sangat membantu bagi mereka yang masih ragu atau bingung tentang apa yang harus ditulis.

Relevansi dalam Masyarakat Indonesia

Indonesia, dengan karakteristik masyarakatnya yang cenderung komunal, kadang kurang memberikan ruang pribadi yang cukup bagi individu. 

Ada tekanan sosial yang besar pada banyak orang agar terus terlihat “kuat” di hadapan orang lain. Kita jarang diajari untuk mengenali emosi sendiri, apalagi membicarakan kesehatan mental secara terbuka. 

Karena itu, mindful journaling bisa menjadi solusi praktis bagi mereka yang belum siap untuk berbicara langsung dengan orang lain tentang perasaannya. 

Aktivitas ini bersifat pribadi, tidak memerlukan biaya besar, dan yang penting efektif.

Dalam budaya yang sering kali menilai kekuatan dari ketahanan di bawah tekanan, jurnal ini memberikan “ruang aman” untuk mengekspresikan apa yang sesungguhnya Anda rasakan, tanpa perlu merasa dihakimi.

Kesimpulan

Mindful journaling bukanlah gaya hidup eksklusif atau sesuatu yang membutuhkan investasi besar. Dengan hanya sebuah buku catatan, pena, dan beberapa menit dalam sehari, kita dapat menciptakan ruang untuk refleksi yang lebih mendalam. 

Aktivitas sederhana ini membantu kita memahami diri, mengurangi stres, dan menjadi lebih damai dengan apa yang terjadi di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun