Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI Ambil Langkah Beresiko, Timnas Masuk Era Baru

9 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:50 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PSSI memecat Shin Tae-yong, menggantinya dengan Patrick Kluivert. Akankah keputusan ini membawa perubahan besar? 

Keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong, pelatih yang telah membawa perubahan signifikan bagi Timnas Indonesia, mengejutkan banyak pihak. 

Keputusan ini memunculkan pertanyaan besar: Apakah ini langkah berani untuk membawa perubahan yang lebih baik, atau justru sebuah taruhan yang terlalu berisiko dalam perjalanan sepak bola Indonesia? 

Shin Tae-yong berhasil memperkenalkan filosofi permainan yang lebih modern dan memberikan perhatian pada pengembangan pemain muda. 

Namun, kegagalannya meraih gelar di turnamen besar, seperti Piala AFF, memaksa PSSI mengambil langkah drastis. 

Dengan Patrick Kluivert sebagai kandidat pengganti, tantangan selanjutnya adalah apakah perubahan ini dapat membawa Timnas Indonesia menuju kesuksesan yang lebih besar.

Alasan Pemecatan Shin Tae-yong: Apakah Hasil Tidak Memuaskan?

Pemecatan Shin Tae-yong menyisakan banyak pertanyaan. Apakah keputusan ini semata-mata didorong oleh hasil yang tidak memuaskan? 

Meski Timnas Indonesia tampil dengan gaya permainan yang lebih modern dan menyerang, kegagalan meraih gelar juara, terutama di Piala AFF, menjadi faktor utama yang memicu pemecatan tersebut. 

Shin Tae-yong, yang sebelumnya memiliki reputasi gemilang di Korea Selatan, memang telah berusaha keras meningkatkan performa Timnas Indonesia. Tapi, hasil yang tidak sesuai harapan mulai mendapat kritik dari berbagai pihak.

Namun, apakah hanya hasil yang bisa menjadi penilaian utama dalam mengevaluasi seorang pelatih? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun