Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Makan Bergizi Gratis Menyapa Indonesia

6 Januari 2025   17:18 Diperbarui: 8 Januari 2025   10:37 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand telah lebih dulu mengimplementasikan program serupa. 

Menurut Kompas, kedua negara ini berhasil mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan pendidikan anak-anak melalui program pemberian makanan bergizi.

Malaysia, misalnya, memiliki program pemberian makanan sekolah yang berfokus pada pemenuhan gizi bagi anak-anak di daerah pedesaan. 

Program ini telah terbukti meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak. Thailand, di sisi lain, juga memiliki program serupa yang berfokus pada pemberian makanan bergizi kepada anak-anak di sekolah-sekolah dasar, yang secara langsung berdampak pada penurunan angka stunting.

Indonesia dapat belajar banyak dari pengalaman dua negara ini. Program MBG, meskipun baru dimulai, memiliki potensi besar untuk mengubah status gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. 

Namun, tantangan terbesar adalah memastikan keberlanjutan dan efektivitas program ini. Dibutuhkan evaluasi dan pengawasan yang cermat untuk memastikan bahwa program ini benar-benar mencapai tujuan yang diinginkan.

Kesimpulan

Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah besar bagi Indonesia dalam mengatasi masalah gizi yang telah lama menjadi tantangan besar bagi masyarakat. 

Dengan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 71 triliun hingga 2029 dan melibatkan berbagai pihak, program ini memiliki potensi untuk membawa perubahan nyata bagi jutaan warga Indonesia, khususnya ibu hamil, balita, dan anak sekolah.

Namun, tantangan terbesar terletak pada pelaksanaan yang efisien dan berkelanjutan. Untuk memastikan keberhasilan program ini, evaluasi yang ketat dan perbaikan berkelanjutan sangat diperlukan. 

Dengan memanfaatkan bahan baku lokal, memberdayakan ekonomi daerah, dan memperkuat sistem distribusi, MBG tidak hanya akan mengatasi masalah gizi, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat ekonomi lokal.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun