Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Makan Bergizi Gratis Menyapa Indonesia

6 Januari 2025   17:18 Diperbarui: 8 Januari 2025   10:37 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelibatan UMKM dan koperasi dalam program ini membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan.

Menguatkan Ekonomi Lokal

Salah satu aspek penting dari MBG adalah dampaknya terhadap ekonomi lokal. 

Dengan memanfaatkan bahan baku dari koperasi dan BUMDes yang ada di setiap daerah, program ini dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. 

Inilah yang membedakan MBG dari program bantuan sosial biasa—program ini memiliki dampak ekonomi yang langsung.

Sebagai contoh, petani lokal dan pengusaha kecil yang menyediakan bahan pangan untuk program ini tidak hanya mendapat pasar yang stabil, tetapi juga mendapatkan peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. 

Hal ini berpotensi memperbaiki perekonomian daerah secara keseluruhan, dengan menciptakan rantai pasokan yang kuat dan saling menguntungkan. 

Tentu saja, ini juga menjadi cara yang efektif untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antar wilayah di Indonesia, yang selama ini menjadi masalah kronis.

Selain itu, dengan memastikan bahwa anak-anak menerima makanan bergizi setiap hari, MBG juga berpotensi mendongkrak prestasi pendidikan. 

Anak-anak yang tumbuh dengan status gizi yang baik cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dan kemampuan kognitif yang lebih tinggi. 

Ini adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya berfokus pada kesejahteraan jangka pendek, tetapi juga pada masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Belajar dari Keberhasilan Negara Lain

Indonesia bukanlah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menghadapi tantangan gizi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun