Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

HMPV Jangan Panik, Hidup Bersih dan Sehat Jadi Solusi

6 Januari 2025   14:12 Diperbarui: 6 Januari 2025   14:12 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi olahraga di rumah dengan memanfaatkan treadmill untuk menjaga kesehatan tubuh dan jantung. (KOMPAS/ALFONSUS HARYO DAMARDONO) 

HMPV mengintai pernapasan, mirip flu namun lebih berbahaya. Kenali gejalanya, terapkan PHBS, dan tetap waspada. 

Di zaman sekarang, kalau mendengar istilah virus baru, langsung saja bulu kuduk berdiri. Setelah Covid-19, siapa yang tidak waswas? 

Kini, muncul lagi ancaman baru: Human Metapneumovirus atau HMPV. 

Mungkin terdengar asing, tapi dampaknya bisa jadi tidak main-main. Virus ini mengintai sistem pernapasan, terutama pada anak-anak dan lansia.

HMPV: Kenalan dengan Si Pendatang Baru

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), HMPV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan dan bisa menyebabkan gejala mulai dari ringan seperti pilek, hingga berat seperti bronkitis dan pneumonia. 

Gejalanya mirip flu: demam, batuk, pilek, hingga sesak napas. Kalau tidak segera ditangani, dampaknya bisa fatal, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit bawaan.

Kasus HMPV sudah terdeteksi di negara tetangga seperti Malaysia. Bisnis.com melaporkan adanya 327 sampel positif HMPV sepanjang 2024. 

Meski Indonesia belum melaporkan lonjakan kasus, ancaman ini nyata. Namun, kesiapan Indonesia dalam menghadapi HMPV tetap harus menjadi perhatian. 

Langkah seperti peningkatan kapasitas pengujian, edukasi masyarakat, serta pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dapat menjadi upaya preventif yang signifikan. Dan seperti biasa, pencegahan adalah kunci.

Mengapa PHBS Itu Penting?

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bukan cuma jargon kampanye kesehatan. Ini adalah langkah nyata untuk mencegah penyebaran penyakit. 

Juru Bicara Kemenkes RI, drg. Widyawati, MKM, menyebutkan bahwa langkah sederhana seperti mencuci tangan secara teratur, menjaga pola hidup sehat, dan menggunakan masker di tempat umum dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular, termasuk HMPV.

Selain itu, Jurnal Pantura menekankan pentingnya edukasi PHBS. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, misalnya, aktif mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. 

Langkah ini bukan hanya untuk mencegah HMPV, tetapi juga penyakit lain yang penularannya serupa, seperti flu dan Covid-19. 

Sebagai contoh, penggunaan masker dan menjaga kebersihan tangan terbukti efektif dalam mengurangi penyebaran flu selama musim pancaroba. Begitu pula, kebiasaan ini berperan penting dalam menekan angka penularan Covid-19 di masa lalu.

Tips PHBS yang Bisa Langsung Dipraktikkan

1. Cuci Tangan dengan Sabun

Jangan remehkan langkah ini. Sabun dan air menghilangkan kuman lebih efektif dibandingkan hand sanitizer.

2. Etika Batuk yang Baik

Tutup mulut dengan siku bagian dalam, bukan tangan. Ini mencegah penyebaran droplet ke benda sekitar. 

3. Gunakan Masker 

Di tempat ramai atau saat sakit, masker adalah perlindungan terbaik. 

4. Kebersihan Rumah 

Pastikan rumah selalu bersih, terutama area yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan meja. 

5. Pola Hidup Sehat 

Makan bergizi, tidur cukup, dan olahraga teratur adalah kombinasi ampuh meningkatkan daya tahan tubuh. 

Edukasi Sebagai Fondasi Pencegahan

Sebagus apa pun langkah pencegahan, tanpa edukasi, semua sia-sia. Jurnal Pantura dan Kemenkes sependapat bahwa informasi yang jelas dan mudah diakses adalah kunci meningkatkan kesadaran masyarakat. 

Kanal komunikasi seperti media sosial, televisi, dan komunitas lokal harus dimanfaatkan maksimal.

Namun, tantangan di Indonesia adalah menjangkau masyarakat di daerah terpencil. 

Misalnya, wilayah seperti Papua atau Nusa Tenggara yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan sering kali menghadapi hambatan logistik dan infrastruktur. 

Meski begitu, ada juga cerita sukses seperti program imunisasi keliling di beberapa daerah terpencil yang menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat lokal. 

Di sinilah peran aktif pemerintah dan organisasi lokal sangat penting. Kampanye kesehatan harus dibuat sederhana, relevan, dan menarik.

Kesimpulan

HMPV adalah ancaman nyata, tetapi bukan berarti kita harus panik. Dengan langkah sederhana seperti menerapkan PHBS dan menyebarkan informasi yang benar, kita bisa mencegah penyebarannya. 

Sebagai contoh, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun telah terbukti menekan angka penularan Covid-19, sementara penggunaan masker membantu mencegah penyebaran flu di musim pancaroba. 

Pengalaman ini menunjukkan bahwa langkah kecil bisa memberikan dampak besar jika diterapkan secara konsisten. Edukasi adalah senjata utama kita.

*** 

Referensi:

  • Kompas. (n.d.). Imbauan Kemenkes untuk Cegah Penularan Virus HMPV. Kompas. Retrieved from https: //health. kompas. com/read/25A04162817968/imbauan-kemenkes-untuk-cegah-penularan-virus-hmpv
  • Jurnal Pantura. (n.d.). Cegah Virus HMPV, Dinkes Jepara Ajak Warga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jurnal Pantura. Retrieved from https: //jurnalpantura. id/cegah-virus-hmpv-dinkes-jepara-ajak-warga-berperilaku-hidup-bersih-dan-sehat/
  • Bisnis.com. (2025, January 4). Malaysia Temukan 327 Sampel Positif HMPV di 2024, RI Aman?. Bisnis.com. Retrieved from https: //kabar24. bisnis. com/read/20250104/19/1828904/malaysia-temukan-327-sampel-positif-hmpv-di-2024-ri-aman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun