Kontribusi Indonesia terhadap pemberantasan korupsi global bukan hanya menjadi tanggung jawab domestik, tetapi juga bagian dari upaya internasional untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.Â
Salah satu poin yang sangat relevan adalah Poin 16, yang berbicara tentang "Perdamaian, Keadilan, dan Lembaga yang Kuat".Â
Dalam konteks ini, Indonesia memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi menjadi landasan untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.
Sumber dari Portal AHU menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk tidak hanya memerangi korupsi di dalam negeri, tetapi juga berperan dalam upaya internasional melalui forum-forum seperti PBB.Â
Di sini, Indonesia terus mengedepankan pentingnya kerjasama internasional dalam pengembalian aset korupsi dan perampasan aset yang hasilnya digunakan untuk kegiatan ilegal.Â
Program pertukaran informasi antar negara menjadi kunci dalam mengungkap transaksi mencurigakan dan mencegah terjadinya tindak pidana lintas negara.
Dalam hal ini, Indonesia secara aktif menyerukan pentingnya kolaborasi antar negara dalam mengatasi masalah yang sifatnya lintas batas, seperti perampokan aset dan pencucian uang.Â
Kerja sama ini tentu saja mendukung pencapaian tujuan SDGs, yang pada akhirnya akan memperkuat perdamaian dan stabilitas global.
Tindakan Nyata untuk Perubahan Global
Sebagai warga negara yang hidup di Indonesia, saya cukup bangga dengan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah untuk mengatasi korupsi.Â
Tentu, perjalanan kita masih panjang. Korupsi adalah masalah yang kompleks, dan tidak ada satu solusi instan untuk mengatasinya.Â
Namun, dengan adanya komitmen nyata dari pemerintah Indonesia untuk tidak hanya menanggulangi korupsi di dalam negeri tetapi juga berperan aktif dalam kerja sama internasional, saya percaya bahwa perubahan itu bisa terjadi.