Bukan hanya tentang mengkritik kebijakan pemerintah, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang hak-hak mereka dan cara-cara mereka bisa berpartisipasi dalam proses demokrasi.Â
Murdock dan Golding (2005) dalam penelitian mereka yang dipublikasikan dalam British Journal of Sociology menjelaskan bahwa media berperan penting dalam membantu masyarakat mengidentifikasi penyalahgunaan kekuasaan dan mendorong terbentuknya pemerintahan yang lebih transparan.Â
Jadi, media yang baik adalah media yang tidak hanya mengabarkan peristiwa, tetapi juga berfungsi sebagai pendidik yang menjelaskan konteks dan dampak dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Namun, penting untuk menyadari bahwa media tidak selalu berada dalam posisi yang sepenuhnya independen.Â
Di Indonesia, seperti di banyak negara lain, beberapa media mungkin terpengaruh oleh afiliasi politik atau kepentingan tertentu, yang bisa memengaruhi objektivitas mereka.Â
Maka dari itu, sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus selektif dalam mengonsumsi informasi dan lebih kritis terhadap apa yang disajikan oleh media.Â
Memilih sumber yang terpercaya dan memiliki track record yang baik dalam hal independensi adalah langkah pertama yang harus dilakukan agar informasi yang kita dapatkan tetap akurat dan tidak bias.
Meningkatkan Keterlibatan dengan Data yang Jelas dan Terbuka
Tidak bisa dipungkiri, terkadang masyarakat merasa kesulitan untuk memahami kebijakan atau laporan keuangan pemerintah yang disajikan.Â
Semua data yang rumit dengan angka-angka yang tidak familiar bisa membingungkan, bahkan bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi.Â
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan media untuk menyajikan informasi yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.Â
McQuail (2010) dalam bukunya McQuail's Mass Communication Theory menekankan bahwa media visual seperti infografis atau video edukasi adalah cara yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi kompleks kepada audiens yang lebih luas.