Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hukum 10000 Jam dan Realita Kesuksesan

27 Desember 2024   17:26 Diperbarui: 27 Desember 2024   17:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jam pasir dan buku terbuka, simbol waktu dan pengetahuan dalam belajar. (Gambar diolah dengan SuperAI).

Mengungkap hubungan antara latihan, dedikasi, dan faktor eksternal dalam meraih kesuksesan yang sejati. 

Di zaman sekarang, banyak orang mencari cara untuk meraih kesuksesan. 

Salah satu ide yang paling dikenal adalah hukum 10.000 jam, yang diperkenalkan oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya "Outliers: The Story of Success". Ia berpendapat bahwa untuk menjadi ahli dalam suatu bidang, kita perlu menghabiskan sekitar 10.000 jam berlatih. 

Namun, apakah berlatih selama itu benar-benar menjamin kesuksesan?

Kesuksesan Lebih dari Sekadar Latihan

Kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh seberapa keras kita berlatih. 

Ambil contoh band legendaris The Beatles. Mereka menghabiskan berjam-jam berlatih di Hamburg, tetapi keberhasilan mereka tidak hanya bergantung pada jumlah jam latihan tersebut. 

Banyak faktor lain yang berperan, seperti kemampuan mereka dalam memasarkan diri dan dukungan dari lingkungan sekitar. 

Dalam konteks ini, keahlian dan kesuksesan adalah dua hal yang berbeda. Keahlian muncul dari dedikasi, sementara kesuksesan adalah hasil dari kombinasi berbagai elemen.

Pentingnya Dedikasi dan Strategi dalam Mencapai Kesuksesan

Ketika kita membahas kesuksesan, dedikasi dan kerja keras memang menjadi dua faktor yang sangat penting. Namun, hanya memiliki dedikasi saja tidaklah cukup. 

Kita juga perlu memikirkan bagaimana seseorang memanfaatkan keahlian yang dimiliki. Dalam banyak situasi, kemampuan untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain menjadi kunci utama. 

Ambil contoh seorang musisi yang memiliki bakat luar biasa. Jika dia tidak bisa memasarkan dirinya dengan baik, maka pengakuan yang diharapkan mungkin sulit dicapai. 

Di sinilah konsep personal branding menjadi sangat relevan. Dalam konteks Indonesia, kita sering melihat banyak talenta yang terabaikan hanya karena mereka tidak memiliki jaringan yang kuat atau tidak tahu cara mempromosikan diri.

Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga pada bagaimana seseorang dapat menjalin relasi dan memanfaatkan peluang yang ada. 

Dengan kata lain, kombinasi antara dedikasi, strategi, dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Mengapa Kualitas Latihan Penting?

Argumen ini diperkuat oleh penelitian K. Anders Ericsson, yang menegaskan bahwa hukum 10.000 jam tidak bisa dianggap sebagai angka mutlak. 

Menurutnya, kualitas latihan jauh lebih penting daripada sekadar menghitung jumlah jam yang dihabiskan untuk berlatih. Dalam praktiknya, tidak semua orang yang mencapai kesuksesan harus menghabiskan waktu sebanyak itu. 

Contohnya, seorang atlet mungkin hanya perlu berlatih selama 5.000 jam, asalkan latihan tersebut terfokus dan berkualitas. Ini menunjukkan bahwa bukan hanya berapa lama kita berlatih yang menentukan hasil akhir, tetapi juga bagaimana kita melakukannya (Miller, 2022).

Selain itu, kita juga tidak bisa mengabaikan faktor eksternal yang berpengaruh besar terhadap kesuksesan, seperti lingkungan dan kesempatan. 

Di Indonesia, misalnya, akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang baik sangat memengaruhi peluang seseorang untuk berhasil. Banyak individu berbakat yang terhambat oleh kurangnya fasilitas atau dukungan dari lingkungan sekitar. 

Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kesuksesan, penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung, di mana individu dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal. 

Dengan adanya dukungan yang tepat, talenta-talenta ini bisa mendapatkan kesempatan yang layak untuk bersinar.

Kesimpulan

Dalam mencapai kesuksesan, latihan memang penting, tetapi bukan satu-satunya faktor. Kombinasi dedikasi, strategi yang tepat, dan dukungan lingkungan sangat berpengaruh. 

Keahlian dan kesuksesan adalah dua hal yang berbeda; keahlian muncul dari kerja keras, sedangkan kesuksesan adalah hasil interaksi berbagai elemen. 

Kita perlu merenungkan bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung agar individu dapat berkembang. 

Dengan memberikan dukungan yang tepat, kita dapat membantu generasi mendatang meraih kesuksesan yang lebih berarti.

*** 

Referensi:

  • Miller, M. (2022). The great practice myth: Debunking the 10000 hour rule. 6seconds.org. Retrieved from https: //www. 6seconds. org/2022/06/20/10000-hour-rule/
  • McQuarrie, F. (2012). Malcolm Gladwell's “10000 hour rule” doesn't add up. allaboutwork.org. Retrieved from https: //allaboutwork. org/2012/11/21/malcolm-gladwells-10000-hour-rule-doesnt-add-up/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun