Pekerja migran asal Lombok, seperti Nasrudin, menggambarkan perjuangan keras mencari kehidupan lebih baik di luar negeri, meski terkadang harus menghadapi eksploitasi.Â
Remittance memang membantu ekonomi keluarga, tetapi menciptakan ketergantungan jangka panjang.Â
Untuk itu, pemerintah perlu memperkuat perlindungan hukum dan membuka peluang kerja lokal, sambil memastikan kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia untuk menciptakan sistem yang lebih adil, aman, dan berkelanjutan bagi pekerja migran.
***
Referensi:
- AntaraNews. (2024, December 9). Kisah orang Lombok bertaruh mimpi di negeri jiran. AntaraNews. Retrieved from https: //www. antaranews. com/berita/4522003/kisah-orang-lombok-bertaruh-mimpi-di-negeri-jiran
- BuruhMigran.or.id. (2015, March 24). Pekerja perkebunan sawit Indonesia dan Malaysia makin termarjinalkan. BuruhMigran.or.id. Retrieved from https: //buruhmigran. or. id/2015/03/24/pekerja-perkebunan-sawit-indonesia-dan-malaysia-makin-termarjinalkan/
- Kompas.com. (2022, June 1). Indonesia batalkan rencana kirim TKI ke perkebunan sawit Malaysia, takut eksploitasi. Kompas.com. Retrieved from https: //www. kompas. com/global/read/2022/06/01/072900470/indonesia-batalkan-rencana-kirim-tki-ke-perkebunan-sawit-malaysia-takut
- BBC. (2020, August 31). Indonesia's migrant workers: A rising number leaving for Malaysia. BBC. Retrieved from https: //www. bbc. com/indonesia/dunia-54230290
- Disnakertrans NTB. (2024, October 10). Gaji Rp 5-13 juta per bulan, ribuan pekerja sawit dari NTB akan isi peluang kerja di Kalimantan. Disnakertrans NTB. Retrieved from https: //disnakertrans. ntbprov. go.id/gaji-rp-5-13-juta-per-bulan-ribuan-pekerja-sawit-dari-ntb-akan-isi-peluang-kerja-di-kalimantan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H