Ayah perlu merasa bahwa mereka dapat berbagi perasaan mereka tanpa takut dianggap lemah atau tidak mampu menjalani peran mereka.Â
Hal ini menjadi penting karena dengan adanya komunikasi yang baik, masalah emosional dapat diselesaikan lebih cepat, dan ayah merasa didukung dalam peran pengasuhannya.
Berkonsultasi dengan ayah (kakek) atau sahabat yang berpengalaman dapat menjadi dukungan berharga bagi ayah baru yang menghadapi daddy blues.Â
Kakek, dengan pengalamannya, dapat memberikan perspektif bijak dan emosional yang mendalam.Â
Sahabat yang sudah berkeluarga pun bisa berbagi pengalaman dan memberikan dukungan tanpa penilaian.Â
Kedua sumber ini membantu ayah baru merasa didukung, dipahami, dan tidak sendirian dalam menjalani peran orang tua yang baru.
Menyadari dan Menghadapi Daddy Blues
Salah satu pesan penting dalam menghadapi daddy blues adalah kesadaran bahwa perasaan ini adalah bagian dari transisi normal dalam kehidupan.Â
Ayah baru tidak perlu merasa bahwa mereka harus menghadapinya sendiri.Â
Mengakui perasaan cemas, lelah, dan tertekan adalah langkah pertama yang penting.Â
Menurut MotherCare (2023), kesadaran akan kondisi ini membantu ayah untuk tidak merasa malu atau merasa tidak mampu.Â
Dengan dukungan yang tepat, baik dari pasangan, keluarga, maupun profesional, ayah dapat mengatasi daddy blues dan menjalani peran mereka dengan lebih baik.