Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Daddy Blues, Sebuah Kisah Ayah Baru

11 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   12:16 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah baru sering menghadapi daddy blues, perasaan lelah dan cemas yang jarang dibicarakan setelah kelahiran anak. 

Masa-masa awal jadi orang tua, khususnya bagi ayah baru, sering diwarnai dengan kebingungannya tersendiri. 

Terdapat banyak harapan yang datang bersamaan dengan kelahiran anak, namun ada satu sisi yang jarang dibicarakan secara terbuka, yaitu daddy blues. 

Kondisi emosional ini serupa dengan baby blues pada ibu. Namun, sering kali dianggap remeh dan bahkan diabaikan. 

Padahal, daddy blues bukan sekadar perasaan lelah, tetapi melibatkan kecemasan yang mendalam tentang peran baru sebagai ayah. 

Lalu, bagaimana kita dapat membantu ayah baru menghadapinya?

Apa Itu Daddy Blues dan Mengapa Bisa Terjadi?

Ilustrasi daddy blues (Photo: Shutterstock via HelloSehat.com) 
Ilustrasi daddy blues (Photo: Shutterstock via HelloSehat.com) 
Menjadi orangtua adalah pengalaman hidup yang mendalam. Namun kenyataannya, banyak ayah baru yang merasa kewalahan dengan perubahan besar ini. 

Daddy blues mengacu pada kondisi emosional yang dialami ayah baru setelah kelahiran anak, yang melibatkan rasa lelah, cemas, dan stres. 

Kondisi ini dipicu oleh tekanan fisik dan emosional dalam menjalani peran baru sebagai seorang ayah, yang sering kali disertai dengan rasa tidak siap dan hilangnya kebebasan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun