Tidak cukup hanya bersaing dalam membangun infrastruktur fisik, Indonesia juga harus menciptakan sistem yang menghargai dan mendukung potensi terbaik warganya.Â
Dengan menghargai prestasi, memberikan peluang karier yang layak, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi, Indonesia bisa menjaga talenta terbaiknya agar tetap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Kesimpulan
Meskipun Singapura menawarkan peluang yang menggiurkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengubah arah.Â
Tantangan brain drain harus dihadapi dengan kebijakan yang mendukung keberlanjutan karier talenta muda, serta menciptakan ekosistem yang tak hanya menarik tetapi juga mampu mempertahankan mereka.Â
Kini saatnya bagi Indonesia untuk membangun lingkungan yang mendorong inovasi dan mengakui kontribusi talenta terbaiknya, demi kemajuan bangsa di masa depan.
***
Referensi:
- Techinasia. (2024, Juni 21). Rangkuman Kabar Startup Teknologi. Diakses dari https: //id. techinasia. com/rangkuman-kabar-startup-teknologi-21-juni-2024
- Kompas. (2024). Penyediaan sistem pendukung dan perbaikan remunerasi jadi cara atasi brain drain pada peneliti. Diakses dari https: //www. kompas. id/artikel/penyediaan-sistem-pendukung-dan-perbaikan-remunerasi-jadi-cara-atasi-brain-drain-pada-peneliti
- Jurnal Kajian. (2024). Penyediaan sistem pendukung dan perbaikan remunerasi jadi cara atasi brain drain pada peneliti. Diakses dari https: //jurnal. dpr. go.id/index.php/kajian/article/view/365
- Scott, A. (1970). The Brain Drain: A Human Capital Approach Justified? Dalam W. L. Hansen (Ed.), Education, Income, and Human Capital (hal. 241-294). Universiti of British Columbia. Diakses dari https: //jurnal. dpr. go.id/index.php/kajian/article/view/365
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H