Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ojek Online Tanpa Subsidi BBM, Apa Jadinya?

3 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 4 Desember 2024   10:59 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehari-hari, mereka sangat bergantung pada sepeda motor sebagai sumber penghasilan utama. 

Jika harga BBM naik, mereka akan terpaksa menanggung biaya operasional yang lebih tinggi, yang pada akhirnya bisa mengurangi pendapatan bersih mereka. 

Namun, patut juga untuk mempertanyakan sejauh mana subsidi BBM yang ada selama ini benar-benar efektif.

Meski terasa memberatkan, kebijakan pencabutan subsidi ini bisa jadi langkah awal untuk membangun sistem subsidi yang lebih adil dan efisien. 

Subsidi berbasis data yang lebih terukur, seperti bantuan langsung tunai (BLT), dapat memastikan bantuan sampai kepada mereka yang paling membutuhkan. 

Mengingat pengemudi ojek online sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, kebijakan ini berpotensi membuka jalan bagi solusi yang lebih berkelanjutan bagi mereka.

Kesimpulan

Kebijakan pencabutan subsidi BBM untuk pengemudi ojek online menimbulkan dilema. 

Di satu sisi, data BPS menunjukkan subsidi yang ada tidak memberikan dampak signifikan pada pendapatan pengemudi, yang hanya naik 2%. 

Di sisi lain, pengemudi yang sebagian besar berada pada kelompok ekonomi rentan, tentu merasa terbebani dengan kebijakan ini. 

Namun, kebijakan subsidi yang tidak efektif harus digantikan dengan pendekatan yang lebih tepat sasaran, seperti bantuan langsung tunai (BLT) dan program pemberdayaan. 

Dengan kebijakan berbasis data dan lebih adil, diharapkan kesejahteraan pengemudi ojek online bisa meningkat secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun