Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Rindu Rempah, Rindu Kampung Halaman

30 November 2024   20:00 Diperbarui: 1 Desember 2024   10:34 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pallubasa khas Makassar. (Dok. Shutterstock/KARAENK STUDIO via Kompas.com) 

Masakan Nusantara selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan orang Indonesia. 

Setiap hidangan mengandung cerita dan kaya akan rempah-rempah yang memberi rasa khas. 

Namun, bagi perantau yang tinggal jauh di luar negeri, menikmati masakan berempah ini bisa sangat sulit, terutama saat mencari rempah-rempah asli Indonesia. 

Bagi mereka, rempah bukan sekadar bahan masakan, melainkan juga simbol budaya dan identitas bangsa, yang membawa aroma kenangan tentang kampung halaman yang jauh.

Rempah-Rempah yang Paling Sering Digunakan dalam Masakan

Pernahkah Anda bertanya-tanya rempah-rempah apa saja yang sering digunakan dalam masakan sehari-hari? 

Sebagai orang Indonesia, kita sudah sangat akrab dengan rempah-rempah yang tidak hanya memberi rasa, tetapi juga memperkaya hidangan. 

Misalnya, kunyit yang memberikan warna kuning pada nasi kuning, atau jahe yang memberikan rasa hangat pada kuah soto. 

Ada pula rempah seperti pala, lada, ketumbar, dan cengkih yang memiliki peran penting dalam berbagai masakan.

Ilustrasi coto makassar.(DOK.SHUTTERSTOCK/yohanes_setiyanto via Kompas.com) 
Ilustrasi coto makassar.(DOK.SHUTTERSTOCK/yohanes_setiyanto via Kompas.com) 
Contohnya, dalam Coto Makassar, rempah seperti ketumbar, kunyit, dan daun salam digunakan untuk menciptakan kuah yang gurih dan kaya rasa. 

Sop Konro, masakan khas Makassar lainnya, juga bergantung pada rempah-rempah seperti jahe, serai, dan lengkuas untuk memberikan rasa yang kuat dan kaya. 

Rempah-rempah ini bukan hanya memberikan rasa, tetapi juga menyimpan nilai budaya yang mendalam, menjadikan masakan Indonesia begitu istimewa, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Masakan Berempah yang Paling Dirindukan di Luar Negeri

Saat berada di luar negeri, khususnya saat melakukan ibadah umrah beberapa tahun lalu, saya sangat merindukan rasa Pallu Basa, masakan khas Makassar yang kaya akan rempah. 

Pallu Basa memiliki kuah yang segar dan pedas, dengan cita rasa mendalam dari rempah-rempah seperti ketumbar, daun salam, dan kunyit. 

Ilustrasi pallubasa khas Makassar. (Dok. Shutterstock/KARAENK STUDIO via Kompas.com) 
Ilustrasi pallubasa khas Makassar. (Dok. Shutterstock/KARAENK STUDIO via Kompas.com) 
Masakan ini biasanya disajikan dengan daging sapi yang empuk, memberikan rasa yang hangat dan memanjakan lidah. 

Bagi saya, Pallu Basa bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang kenangan akan rumah dan keluarga. 

Ketika jauh dari tanah air, masakan ini menjadi pengingat akan budaya dan identitas Indonesia yang selalu dirindukan. 

Sayangnya, meskipun banyak perantau Indonesia yang merindukan masakan berempah, sulit menemukan rempah asli yang memiliki rasa dan kualitas seperti yang kita temui di tanah air.

Menghadirkan Rempah Asli Indonesia di Luar Negeri

Bagi banyak perantau Indonesia, kesulitan mendapatkan rempah asli Indonesia membuat mereka merindukan cita rasa masakan Nusantara. 

Namun, ada solusi yang mulai muncul, salah satunya adalah pembukaan toko rempah Indonesia di luar negeri. 

Toko-toko ini memungkinkan perantau untuk kembali menikmati masakan rumah dengan bahan yang lebih autentik. 

Selain soal rasa, toko rempah ini juga berperan memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke masyarakat internasional.

Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia, yang memiliki komunitas Indonesia besar, sudah memiliki toko rempah Indonesia. 

Di toko-toko ini, kita bisa menemukan berbagai rempah asli, seperti sambal ulek, bumbu rendang, dan lainnya. 

Kehadiran toko ini memudahkan perantau, sekaligus membuka peluang ekonomi. 

Dengan semakin banyak orang asing yang tertarik pada masakan Indonesia, toko rempah ini bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya kuliner Indonesia ke dunia lebih luas.

Peluang Ekonomi dan Diplomasi Budaya

Ilustrasi toko rempah Indonesia di luar negeri (KOMPAS.ID)
Ilustrasi toko rempah Indonesia di luar negeri (KOMPAS.ID)
Membuka toko rempah Indonesia di luar negeri bisa memberi dampak positif bagi ekonomi Indonesia. 

Dengan meningkatkan ekspor rempah-rempah asli, kita memperkenalkan lebih banyak produk budaya Indonesia ke pasar global. 

Seperti yang telah dicontohkan oleh India dan Thailand, Indonesia juga memiliki peluang besar untuk memasarkan kuliner dan rempahnya ke luar negeri. 

Selain itu, toko rempah ini bisa menjadi bentuk diplomasi budaya yang membuka peluang bisnis baru dan mempererat hubungan antarnegara.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk budaya Indonesia, termasuk masakan dan rempah-rempah, memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian. 

Ini juga dapat memperkenalkan Indonesia lebih jauh di panggung internasional sekaligus melestarikan warisan kuliner nusantara yang sudah ada sejak zaman kerajaan.

Melestarikan Identitas Lewat Masakan dan Rempah-Rempah

Rempah-rempah di Indonesia lebih dari sekadar bahan masakan. 

Rempah-rempah adalah simbol warisan budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang. 

Melalui rempah, kita mengenal sejarah perdagangan Indonesia, interaksi dengan bangsa-bangsa besar, serta bagaimana masakan Nusantara terus berkembang.

Rempah-rempah juga menyimpan makna filosofis yang mendalam, mewakili kekayaan alam dan budaya yang harus dilestarikan.

Dengan semakin banyaknya toko rempah Indonesia di luar negeri, kita tidak hanya melestarikan masakan Nusantara, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia. 

Setiap rempah yang digunakan dalam masakan mengandung cerita panjang tentang identitas kita, sejarah, dan warisan yang ingin kita bagi dengan dunia.

Kesimpulan

Masakan Nusantara yang kaya rempah adalah cerminan dari identitas budaya Indonesia yang mendalam. 

Bagi perantau, rempah-rempah asli menjadi hal yang sangat dirindukan, menghubungkan mereka kembali dengan tanah air. 

Membuka toko rempah di luar negeri tidak hanya memberi mereka akses ke cita rasa rumah, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke dunia. 

Dengan melestarikan masakan dan rempah-rempahnya, kita merayakan lebih dari sekadar rasa—kita menjaga jati diri bangsa. 

***

Referensi:

  • Bank Indonesia. (n.d.). Siaran pers Bank Indonesia. https: //www. bi. go. id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2616424.aspx
  • Badan Pusat Statistik. (2024, September 20). Laporan Perekonomian Indonesia 2024. https: //www. bps. go. id/id/publication/2024/09/20/3f6dbcd515737b5c8e40d497/laporan-perekonomian-indonesia-2024.html
  • Badan Riset dan Inovasi Nasional. (n.d.). Rempah Nusantara: Perjalanan Penyintas Peradaban. https: //penerbit. brin. go. id/press/catalog/book/700
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (n.d.). Kisah bumbu rempah-rempah: Ada cerita di balik kuliner Nusantara. https: //repositori. kemdikbud. go. id/10911/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun