Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Fenomena Golput di Pilkada 2024: Penyebab dan Dampak

30 November 2024   15:00 Diperbarui: 30 November 2024   14:57 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi golput (KOMPAS/SUPRIYANTO) 

Masyarakat merasa bahwa calon yang tersedia tidak mewakili kebutuhan atau harapan mereka, yang akhirnya menyebabkan ketidakpedulian terhadap proses pemilihan, meskipun itu adalah bagian penting dari demokrasi.

Kelelahan Sosial Pasca-Pemilu Nasional

Setelah Pilpres 2024 yang penuh dinamika, kelelahan sosial menjadi faktor penting penyebab golput dalam Pilkada 2024. 

Banyak masyarakat yang merasa lelah dan tidak tertarik untuk kembali berpartisipasi dalam pemilihan daerah. 

Kelelahan ini diperburuk oleh kampanye yang kurang menarik atau bahkan adanya calon tunggal, sehingga mempengaruhi motivasi pemilih. 

Selain itu, panjangnya periode pemilu nasional juga menambah rasa jenuh. 

Kondisi ini menandakan bahwa sistem pemilu harus lebih sensitif terhadap kebutuhan sosial masyarakat agar tidak memperburuk angka golput, yang berisiko merugikan keberlanjutan demokrasi Indonesia.

Konfigurasi Politik yang Membingungkan

Konfigurasi politik yang membingungkan juga turut menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih. 

Di beberapa daerah, seperti yang dilaporkan oleh JPPR, partisipasi bahkan di bawah 50%. 

Salah satu penyebab utama adalah fenomena calon tunggal. 

Ketika hanya ada satu calon, pemilih merasa pilihan demokratis sangat terbatas dan kurang menarik. 

Hal ini mengurangi motivasi mereka untuk menggunakan hak pilih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun