Jika data yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi Indonesia, AI yang dihasilkan akan jauh dari kata relevan.
Misalnya, jika data yang digunakan dalam sektor kesehatan tidak mencakup penyakit atau masalah kesehatan yang lebih sering terjadi di Indonesia, AI akan kesulitan memberikan diagnosis atau rekomendasi yang tepat.Â
Begitu pula dalam sektor hukum, jika data yang digunakan tidak mencerminkan realitas hukum Indonesia, keputusan yang dihasilkan oleh AI bisa sangat berbeda dengan harapan masyarakat.
Meningkatkan Pengelolaan dan Transparansi Data
Untuk mengatasi masalah ini, langkah pertama yang perlu diambil adalah memperbaiki sistem pengelolaan dan pelaporan data di Indonesia.Â
Laporan-laporan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah harus didasarkan pada data yang akurat, terverifikasi, dan konsisten.Â
Pemerintah perlu menerapkan sistem pelaporan yang lebih transparan, di mana data yang digunakan tidak hanya memenuhi standar kualitas, tetapi juga mudah diakses dan dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah berikutnya adalah menciptakan platform data terbuka yang memungkinkan semua pihak untuk mengakses dan menggunakan data yang akurat.Â
Dengan adanya transparansi data, pengembangan AI di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan berdaya guna.Â
Selain itu, penting juga untuk memperkuat infrastruktur teknologi dan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.Â
Tanpa infrastruktur yang kuat, pengembangan AI hanya akan terhenti di kota-kota besar, sementara daerah-daerah lainnya tertinggal.
Menata Ulang Kualitas Data untuk Masa Depan AI di Indonesia
Sebagai negara dengan potensi besar dalam pengembangan teknologi, Indonesia harus segera memperbaiki cara kita mengelola dan memanfaatkan data.Â