Sebaliknya, jika narasi rakyat terlalu menonjol tanpa arah yang jelas, demokrasi bisa kehilangan pijakan strategisnya.
Pilgub Jateng 2024 menjadi lebih dari sekadar kontestasi politik.Â
Ia adalah pelajaran bagi kita semua: bagaimana menghargai suara rakyat tanpa mengabaikan peran bijak dari elite.Â
Tapi, apakah demokrasi kita siap menyeimbangkan dua kekuatan ini?Â
Atau, kita justru akan terus terjebak dalam narasi yang memecah, bukan menyatukan?
***
Referensi:
- Kompas. (2024). Survei Pilgub Jawa Tengah: Dinamika Dukungan Politik dan Preferensi Masyarakat.
- Wikipedia. (2024). 2024 Indonesian Presidential Election.
- Center for Strategic and International Studies (CSIS). (2024). Rilis Survei Pemilih Muda dan Pemilu 2024: Dinamika dan Preferensi Sosial Politik Pascapandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H