Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bluesky, Ruang Baru Saat X Tak Lagi Simpatik

19 November 2024   20:00 Diperbarui: 19 November 2024   20:32 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial X atau Twitter. (KOMPAS/SUPRIYANTO) 

Saat membuka aplikasi media sosial di ponsel, saya teringat bagaimana Twitter, sekarang dikenal sebagai X, dulunya menjadi tempat berkumpulnya berbagai suara. Namun, akhir-akhir ini, banyak pengguna mulai meninggalkan X untuk beralih ke Bluesky. 

Pergeseran ini menarik perhatian saya, terutama setelah pemilihan umum Amerika Serikat pada November 2024. Pengguna merasa tidak puas dengan tata kelola dan konten negatif di X, yang menyebabkan mereka mencari alternatif yang lebih etis dan aman. 

Apa yang sebenarnya mendasari keputusan ini? 

Pergeseran Pengguna: Suatu Kebutuhan Akan Tata Kelola yang Baik

Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna yang meninggalkan X, ada keresahan yang lebih dalam. 

Banyak orang merasa bahwa platform ini tidak lagi mampu memberikan pengalaman yang aman dan nyaman. 

Mereka mengeluhkan semakin banyaknya ujaran kebencian dan disinformasi yang beredar. 

Menurut Indian Express, lebih dari 115.000 pengguna di AS menghapus akun mereka dalam satu hari setelah pemilihan umum, mencerminkan reaksi terhadap kebijakan yang dianggap kontroversial di X. 

Ini bukan sekadar masalah teknis, ini adalah masalah etika dan tanggung jawab sosial.

Saya melihat bahwa pergeseran ini bukan hanya sekadar tren sementara. 

Ketika pengguna beralih ke Bluesky, mereka mencari platform yang lebih etis dan aman. 

Bluesky menawarkan pengalaman yang lebih positif dengan antarmuka yang mirip dengan Twitter lama dan kontrol lebih besar atas konten mereka. 

Ini menunjukkan bahwa pengguna kini lebih kritis terhadap platform yang mereka pilih untuk berinteraksi. 

Mereka tidak hanya ingin berbagi informasi, tetapi juga ingin memastikan bahwa informasi tersebut tidak merugikan orang lain.

Mengapa Ini Penting?

Media sosial memiliki dampak besar dalam membentuk opini publik. 

Ketika platform tidak mampu mengelola konten dengan baik, dampaknya bisa sangat luas. 

Di Indonesia sendiri, kita telah melihat bagaimana ujaran kebencian dapat memecah belah masyarakat. 

Oleh karena itu, kita harus memberikan dukungan kepada platform yang berkomitmen pada tata kelola yang baik.

Dampak jangka panjang dari pergeseran ini bisa sangat signifikan. 

Jika pengguna terus meninggalkan platform yang tidak memenuhi harapan mereka, hal ini dapat memaksa perusahaan-perusahaan media sosial untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas mereka. 

Dalam konteks global, kita sedang memasuki era di mana pengguna semakin menuntut tanggung jawab dari penyedia layanan dalam mengelola konten mereka. 

Ini adalah sinyal bahwa kita sebagai masyarakat digital harus bersuara.

Pelajaran dari Sejarah

Melihat sejarah migrasi pengguna di dunia media sosial, kita bisa belajar banyak. 

Ketika Facebook kehilangan pengguna ke Instagram beberapa tahun lalu, itu terjadi karena perubahan kebijakan yang tidak disukai oleh penggunanya. 

Laman dari Arxiv mencatat bahwa migrasi biasanya didorong oleh push factors (pengalaman buruk) dan pull factors (fitur menarik di platform baru). 

Dalam kasus ini, Bluesky menjadi alternatif menarik bagi mereka yang mencari ruang aman untuk berekspresi.

Saya percaya bahwa pergeseran ini juga mencerminkan perubahan budaya digital kita. 

Pengguna kini lebih sadar akan hak mereka dan lebih memilih untuk menggunakan platform yang menghargai etika dan keamanan konten. 

Ini adalah langkah positif menuju lingkungan digital yang lebih sehat.

Kesimpulan

Perlu direnungkan bagaimana peran kita sebagai pengguna media sosial di Indonesia dapat membentuk ekosistem digital yang lebih baik. 

Mendukung platform yang menjunjung etika dan tata kelola bukan sekadar pilihan, melainkan langkah menuju ruang digital yang lebih sehat. 

Pengalaman ini mengajarkan kita bahwa setiap keputusan, sekecil apa pun, turut menentukan arah perkembangan dunia maya. Kita memegang kendali atas platform yang kita pilih dan interaksi yang kita bangun. 

Namun, di tengah semua upaya ini, satu pertanyaan muncul: apakah kita benar-benar siap memikul tanggung jawab untuk masa depan ruang digital yang kita ciptakan bersama?

***

Referensi:

  • Yahoo. (n.d.). Bluesky’s acceleration tremendous as users flock.
  • CNET. (n.d.). Bluesky explained: Why this social media network is now growing by 1 million users daily.
  • Indian Express. (n.d.). Why users are fleeing X: Elon Musk, US elections.
  • arXiv. (n.d.). Retrieved from https: //arxiv. org/html/2309.12613v2
  • Gulte. (n.d.). X users moving to fast-growing social media platform Bluesky.
  • Forbes. (n.d.). Post-election X rival Bluesky is adding millions of users.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun