Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyulam Sistem Akademis Indonesia yang Humanis

19 November 2024   13:42 Diperbarui: 19 November 2024   13:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa akhirnya menjadi seperti robot. Mahir secara teknis, tapi kurang mampu memahami masalah yang lebih besar.

Pentingnya Paradigma Humanis dalam Membentuk Manusia yang Tangguh dan Kreatif

Pendidikan humanis adalah jawaban atas masalah ini. 

Paradigma ini tidak hanya mengajarkan keterampilan kerja, tetapi juga membantu mahasiswa memahami dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. 

Dengan pendekatan ini, universitas bukan sekadar tempat mencari ijazah, tetapi menjadi rumah bagi ide-ide, eksperimen, dan refleksi.

Sebagai contoh, pendekatan liberal arts yang banyak diterapkan di negara maju memberi mahasiswa dasar yang luas dalam berbagai disiplin ilmu. 

Ini penting karena dunia kita semakin kompleks dan saling terhubung. Mahasiswa perlu berpikir lintas disiplin, memahami bagaimana satu ilmu terhubung dengan yang lain. 

Dengan cara ini, mereka tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap berinovasi.

Selain itu, mata kuliah seperti logika dan filsafat juga perlu masuk ke dalam kurikulum wajib. 

Logika melatih kita berpikir secara rasional dan analitis, sementara filsafat membantu kita bertanya tentang hal-hal mendasar yang sering kita abaikan. 

Apa tujuan dari ilmu yang kita pelajari? Bagaimana ilmu itu memengaruhi masyarakat? 

Dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berpikir.

Menunggu Angin Segar Pembaruan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun