Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketupat Sayur, Penopang Kehidupan dan Ekonomi Kota

17 November 2024   17:46 Diperbarui: 17 November 2024   17:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penjual ketupat sayur (Gambar diolah dengan Dall-E) 

Oleh karena itu, dukungan pemerintah dan lembaga keuangan untuk memperkuat UMKM bukan hanya soal membantu bisnis kecil, tapi soal menjaga kestabilan ekonomi dan sosial kota.

Kesimpulan

Melihat perjuangan Soleh dan pedagang lainnya setiap hari mengingatkan kita bahwa kekuatan ekonomi lebih dari sekadar angka di laporan. 

Ini adalah kisah nyata mereka yang menyalakan dapur sebelum fajar, senyum di tengah keringat, dan ketupat sayur yang menjadi simbol harapan. 

Dukungan yang tepat, seperti akses modal dan pelatihan digital, dapat menjadikan UMKM penopang kokoh ekonomi mikro. 

Kini, waktunya kita bertanya. Apakah kita, sebagai masyarakat, sudah cukup menghargai mereka yang menjaga denyut nadi kota tetap hidup? 

Atau akankah mereka tenggelam dalam kerasnya persaingan tanpa jejak dukungan nyata dari kita semua?

***

Referensi:

  • Presiden Republik Indonesia. (2024). Buka BRI Microfinance Outlook 2024, Presiden Jokowi Soroti Peran Penting UMKM.
  • Liputan6. (2024). Sederet Tantangan UMKM: Kualitas Produk Rendah hingga Pemasaran Terbatas.
  • Bank Indonesia. (2024). Tantangan UMKM dalam Akses Pembiayaan dan Digitalisasi.
  • Kompas. (2024). Ketupat Sayur Penunjang Kelas Pekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun