Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cita dan Dilema Program Aduan Publik Digital

15 November 2024   21:00 Diperbarui: 15 November 2024   21:01 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aduan publik digital. (KOMPAS/HERYUNANTO) 

Kasus serupa menunjukkan bahwa investasi besar ini belum tentu sejalan dengan manfaat yang dirasakan masyarakat. 

Tanpa keberlanjutan dan perawatan yang konsisten, program seperti Lapor Mas Wapres bisa berakhir sebagai proyek mahal tanpa hasil nyata.

Sistem pengaduan seperti ini seharusnya bukan hanya tentang teknologi dan dana besar, tetapi juga tentang komitmen dan responsibilitas. 

Tanpa evaluasi dan transparansi, masyarakat hanya akan semakin skeptis terhadap setiap program baru yang diluncurkan.

Mengapa Pemeliharaan Itu Penting

Salah satu kelemahan mendasar dari layanan pengaduan digital adalah kurangnya pemeliharaan jangka panjang. 

Seperti yang terlihat dalam pengujian tersebut, meskipun respons awal otomatis, tindak lanjutnya justru menghilang. 

Ini menunjukkan bahwa setelah peluncuran awal, program seperti ini sering kali tidak dikelola dengan komitmen yang kuat.

Pemerintah perlu memastikan bahwa aplikasi ini didukung oleh tim yang benar-benar siap dan mampu menindaklanjuti setiap laporan secara konsisten. 

Pemeliharaan juga seharusnya menjadi prioritas, bukan sekadar peluncuran yang seremonial.

Apa yang Bisa Diperbaiki?

Untuk meningkatkan efektivitas Lapor Mas Wapres dan layanan sejenis, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Pengawasan dan Evaluasi  
    Audit independen menjadi elemen krusial untuk memastikan bahwa layanan pengaduan publik berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan pengawasan dari pihak eksternal, potensi masalah internal yang mungkin tidak terlihat dapat diidentifikasi lebih awal. Transparansi dalam proses audit juga membantu memperkuat kepercayaan publik dan memungkinkan perbaikan berkelanjutan.

  • Pemeliharaan Berkelanjutan  
    Layanan pengaduan publik tidak cukup hanya diluncurkan dengan megah. Diperlukan pemeliharaan yang konsisten agar layanan tetap berjalan optimal. Pemeliharaan berkala memastikan bahwa sistem tetap responsif terhadap laporan yang masuk dan tidak menghadapi kendala teknis. Dukungan anggaran untuk jangka panjang sangat penting agar program ini dapat beroperasi tanpa gangguan. Dengan perencanaan pemeliharaan yang baik, layanan ini dapat menjadi solusi berkelanjutan, bukan sekadar proyek jangka pendek.

  • Kolaborasi dengan Masyarakat  
    Melibatkan masyarakat dalam pengawasan layanan pengaduan publik dapat meningkatkan transparansi dan mendorong rasa memiliki terhadap program ini. Ketika masyarakat turut serta, layanan pengaduan menjadi lebih dari sekadar formalitas. Ia menjadi platform yang benar-benar responsif terhadap kebutuhan publik. Partisipasi aktif masyarakat juga membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin terlewatkan oleh pengelola layanan. Kolaborasi ini pada akhirnya menciptakan ekosistem yang lebih terbuka dan akuntabel, menjadikan layanan pengaduan sebagai alat yang nyata untuk perbaikan.

Kesimpulan

Pengalaman menunjukkan bahwa layanan pengaduan publik digital masih jauh dari kata sempurna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun