Ingat, kepercayaan publik bukanlah sesuatu yang bisa dibangun dalam semalam.Â
Setiap tindakan pejabat publik, terutama dalam kasus seperti ini, memiliki dampak besar terhadap bagaimana masyarakat memandang sistem hukum dan politik di negeri ini.
Kesimpulan
Kasus Sahbirin Noor adalah pengingat bahwa integritas pemimpin publik adalah kunci dari pemerintahan yang sehat.
Langkahnya mundur mungkin bisa diterima dalam konteks tertentu, tapi mari kita tidak lupa bahwa penyelesaian hukum yang tuntas adalah fondasi utama dari keadilan dan transparansi.
Sebagai masyarakat, kita juga punya peran penting untuk terus mengawasi, mengkritisi, dan memastikan bahwa para pemimpin kita tidak hanya sekadar menjaga citra, tapi juga benar-benar bertanggung jawab.Â
Apa gunanya pemerintahan yang terlihat stabil di luar, jika fondasinya rapuh karena diabaikannya akuntabilitas?
Jadi, apakah kita puas dengan langkah ini?Â
Ataukah kita menginginkan sistem yang lebih kuat dan pemimpin yang lebih berani menghadapi persoalan, bukan menghindarinya?Â
Pilihan ada di tangan kita, sebagai warga yang ingin melihat Indonesia lebih baik.
***
Referensi:
- Tempo.co. (2024). Soal Kasus Firli Bahuri, Ganjar: Pejabat Publik Kalau Jadi Tersangka, Mundur.
- Tempo.co. (2024). Tiba-tiba Firli Bahuri Mengundurkan Diri Sebagai Ketua KPK, Begini Respons Para Aktivis Antikorupsi.
- Tirto.id. (2024). Semakin Permisif, Indeks Perilaku Anti Korupsi 2024 Sebesar 3,85.