Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menantang Jepang, Naturalisasi dan Suporter Jadi Senjata Indonesia

13 November 2024   19:00 Diperbarui: 13 November 2024   21:41 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia v.s. Jepang (Diolah dengan Dall-E) 

Sebagai penonton sepak bola dan orang yang lama menyaksikan perjalanan tim nasional kita, melihat Indonesia menghadapi Jepang dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 rasanya seperti melihat David melawan Goliath. 

Jepang adalah salah satu tim terkuat di Asia, bahkan bertengger di peringkat 15 FIFA. Sementara Indonesia? Ya, kita ada di posisi 130. 

Tapi, bukan berarti kita tak punya kesempatan. Ada faktor-faktor baru yang bisa membuat kita sedikit lebih percaya diri. Salah satunya adalah pemain naturalisasi.

Pemain-pemain ini, yang kebanyakan punya pengalaman di Eropa, diharapkan bisa memberi warna baru bagi timnas kita. 

Dari Jay Idzes hingga Kevin Diks, mereka membawa semangat dan skill yang, semoga, bisa membantu kita lebih bersaing di level Asia.

Dutch Connection yang Membuka Peluang Baru

Indonesia memang beruntung bisa memanfaatkan koneksi Belanda, terutama dengan pemain keturunan yang sudah malang-melintang di liga-liga Eropa. 

Menurut Reuters (2024), Indonesia kini memiliki pemain naturalisasi seperti Maarten Paes, seorang kiper yang menyelamatkan penalti krusial saat kita bermain imbang 1-1 melawan Arab Saudi. 

Kontribusi nyata seperti ini tentu penting, apalagi ketika melawan tim sekelas Jepang.

Ada juga Thom Haye dan Kevin Diks, yang punya jam terbang di liga-liga kompetitif Eropa. 

Mereka membawa pengalaman bermain dengan gaya yang berbeda. Ini seperti memberi bumbu rahasia dalam permainan Indonesia yang, kita tahu, seringkali ketinggalan dalam hal taktik dan tempo.

Contohnya, saat Qatar menggunakan pemain naturalisasi dan sukses meraih Piala Asia 2019. Qatar adalah bukti bahwa strategi ini bisa berhasil. Tentu saja, butuh proses dan dukungan konsisten dari berbagai pihak.

Apa Saja Tantangan Mengandalkan Naturalisasi?

Tapi, kita juga harus jujur. Pemain naturalisasi ini bukan jaminan instan. 

Tantangan besar adalah bagaimana menyatukan mereka dengan pemain-pemain lokal yang gaya mainnya mungkin berbeda jauh. 

Apalagi, mereka baru saja bergabung dan belum tentu terbiasa dengan iklim kompetisi di Asia Tenggara yang bisa dibilang cukup unik.

Selain itu, naturalisasi pemain harusnya jadi bagian dari strategi jangka panjang, bukan solusi sesaat. 

Kalau kita hanya mengandalkan naturalisasi tanpa membangun pembinaan pemain muda, hasilnya bisa stagnan. Ketika pemain naturalisasi ini pensiun, kita akan kembali ke titik awal.

Menurut saya, di sinilah peran PSSI jadi sangat penting. Jika federasi kita serius, mereka harus mulai merancang program yang fokus pada pengembangan pemain lokal juga. 

Investasi di infrastruktur sepak bola usia dini, seperti akademi dan fasilitas latihan, jadi krusial. Dengan begitu, kita punya pondasi yang kuat dan bisa punya tim yang lebih kompetitif di masa depan.

Dukungan Suporter dan Semangat Tim Nasional

Ada satu hal lagi yang, menurut saya, menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia, yaitu dukungan suporter. 

Bermain di Gelora Bung Karno dengan ribuan suporter yang penuh semangat tentu akan memberikan motivasi tambahan bagi tim. 

Dukungan ini tidak hanya mendorong para pemain untuk bermain lebih keras, tetapi juga bisa menjadi senjata psikologis yang membuat lawan merasa tertekan.

Namun, tentu saja, dukungan ini harus dibarengi dengan persiapan fisik dan taktik yang matang. 

Kita tidak bisa hanya mengandalkan semangat. Kualitas permainan tetap menjadi kunci. 

Dan di sinilah pentingnya pemain seperti Kevin Diks dan Maarten Paes yang membawa pengalaman Eropa dalam hal penguasaan taktik dan disiplin bermain.

Jalan Panjang Menuju Piala Dunia

Kesimpulannya, naturalisasi pemain memang bisa memberi angin segar untuk tim nasional kita, tetapi tidak boleh jadi satu-satunya harapan. 

Kita butuh rencana besar yang melibatkan pembinaan pemain lokal, seperti yang dilakukan oleh banyak negara lain. 

Misalnya, Jepang sendiri yang berinvestasi besar-besaran di sepak bola usia dini sejak beberapa dekade lalu. Hasilnya, mereka kini menjadi tim kuat yang tidak hanya disegani di Asia, tetapi juga dunia.

Pertandingan melawan Jepang ini, saya rasa, adalah momen untuk mengukur sejauh mana efektivitas strategi naturalisasi yang sudah dilakukan. 

Ini juga menjadi kesempatan bagi PSSI untuk melihat apa saja yang masih kurang dan apa yang bisa ditingkatkan ke depannya. 

Naturalisasi mungkin bisa membantu, tapi tanpa pondasi yang kuat dan perencanaan jangka panjang, kita hanya akan melangkah di tempat.

Jadi, akankah PSSI konsisten dengan komitmennya? Apakah kita siap berinvestasi lebih besar di pembinaan usia dini? 

Ini adalah pertanyaan yang perlu dijawab kalau kita memang ingin Indonesia benar-benar bersaing di tingkat dunia.

Saya yakin, jika kita konsisten, suatu saat mimpi Indonesia bermain di Piala Dunia bukan lagi sekadar angan. 

Dan itu bukan hanya karena pemain naturalisasi, tapi karena kita sudah siap di segala aspek.

***

Referensi:

  • Reuters. (2024, September 3). Indonesia lean on Dutch-born contingent in quest for World Cup return. Reuters.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun