Namun, agar konsep ini benar-benar bisa diterapkan secara luas, masyarakat perlu dukungan dalam bentuk edukasi dan akses terhadap bibit tanaman yang sesuai.Â
Saya pribadi sangat mendukung ide ini, karena di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, konsep ini bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dengan cara yang sederhana dan efisien.
Bagi saya, ini bukan hanya tentang menanam pohon atau sayur di halaman.Â
Ini tentang bagaimana kita, sebagai masyarakat, bisa berperan dalam mengurangi ketergantungan pada pangan impor dan belanja di pasar.Â
Dengan melakukan hal sederhana seperti ini, kita bisa menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan nasional.Â
Siapa tahu, dari taman kecil di rumah kita, lahir kontribusi besar untuk Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera.
***
Referensi:
- Katanetizen Kompas. (2024, November 7). Menyiasati ketahanan pangan lewat mini urban farming. Kompas.
- Badan Pangan Nasional. (2024). FSVA 2024: Daerah rentan rawan pangan turun, NFA perkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor. Badan Pangan Nasional.
- Tempo. (2024). Urban farming: Alternatif untuk jaga ketahanan pangan. Tempo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H