Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Disiplin yang Nihil, Ketika Prajurit TNI Serang Sipil

11 November 2024   18:27 Diperbarui: 11 November 2024   18:41 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika masyarakat sipil mulai merasa terancam oleh mereka yang seharusnya melindungi, kepercayaan kepada institusi ini dapat runtuh, dan dampaknya tidak main-main.

Dampak Jangka Panjang pada Kepercayaan Publik

Kita perlu melihat kasus ini dalam konteks yang lebih luas. 

Dalam masyarakat yang demokratis, tentara memang diharapkan bisa menjaga keamanan tanpa mengganggu ketertiban sipil. 

Sayangnya, insiden di Deli Serdang ini menyoroti sebuah pola yang mengkhawatirkan. 

Kontrol internal terhadap prajurit melemah, sehingga masyarakat yang harus menanggung dampaknya.

Saya pikir masyarakat sudah terlalu lama harus bersabar dengan berbagai peristiwa yang melibatkan tindakan aparat yang berlebihan. 

Kasus di Deli Serdang ini bisa memperburuk citra TNI di mata rakyat, terutama mereka yang berada di wilayah pedesaan yang sering kali rentan menjadi korban. 

Jika kepercayaan ini hilang, tidak hanya akan sulit untuk dibangun kembali, tetapi juga akan mengancam stabilitas sosial yang selama ini sudah dijaga dengan susah payah.

Perlu Reformasi yang Lebih Dalam dalam Pengawasan Kedisiplinan Militer

Saya pribadi percaya, disiplin bukan hanya soal aturan yang tertulis di atas kertas. 

Ini adalah tentang etika dan tanggung jawab yang melekat dalam diri setiap prajurit. 

Para ahli militer sudah sering mengingatkan pentingnya profesionalisme dan pemahaman tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dalam pelatihan militer. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun