Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dari Gelap Kolong Jembatan, Memupuk Asa Rumah yang Layak

11 November 2024   14:57 Diperbarui: 11 November 2024   21:21 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, ada tantangan besar dalam mewujudkan relokasi gratis ini. Dari sisi pemerintah, biaya untuk membangun atau menyediakan hunian tanpa sewa tentu bukan hal yang murah. 

Di sinilah dibutuhkan perencanaan yang matang, tidak hanya dari segi anggaran tetapi juga strategi agar relokasi ini dapat berkelanjutan.

Jika kebijakan relokasi dengan biaya terjangkau atau bahkan bebas sewa ini berhasil, dampaknya bisa sangat besar. 

Bukan hanya akan mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka yang terjebak dalam siklus kemiskinan untuk memulai hidup baru yang lebih layak.

Mencari Solusi Bersama

Relokasi adalah langkah awal yang penting, tapi itu saja tidak cukup. Kita butuh lebih dari sekadar memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain. 

Pendekatan yang melibatkan warga dalam proses relokasi, seperti yang dilakukan di Surabaya, bisa menjadi model yang lebih berkelanjutan. 

Dengan demikian, warga merasa memiliki andil dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik, bukan sekadar dipindahkan tanpa persiapan.

Relokasi juga perlu dibarengi dengan program pemberdayaan ekonomi bagi warga yang direlokasi. 

Program pelatihan kerja atau kesempatan untuk menjalankan usaha kecil di tempat tinggal yang baru bisa menjadi langkah tambahan yang mendukung keberlanjutan sosial dan ekonomi mereka. 

Dengan begitu, relokasi tidak hanya mengatasi masalah tempat tinggal, tetapi juga membantu warga meningkatkan kualitas hidup mereka secara menyeluruh.

Kehidupan di bawah kolong jembatan adalah sebuah cermin dari kesenjangan yang mungkin sering kita abaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun