Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa America First Mungkin Jadi Awal Deglobalisasi Dunia?

8 November 2024   21:26 Diperbarui: 8 November 2024   21:30 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi negara berkembang yang memiliki utang dalam dollar AS, situasi ini berisiko. 

Mereka harus menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi, seperti yang diperingatkan oleh IMF dan Bank Dunia. 

Indonesia misalnya, dengan sebagian besar utang pemerintah dan sektor swasta dalam dollar AS, menghadapi tantangan tambahan berupa fluktuasi nilai tukar dan peningkatan beban utang. 

Ketika suku bunga naik, negara berkembang berada dalam posisi yang rentan, seperti berdiri di atas jembatan rapuh yang sewaktu-waktu dapat roboh oleh hembusan angin kenaikan biaya pinjaman.

Respons Dunia: Mencari Alternatif dan Mengurangi Ketergantungan

Kebijakan America First memaksa banyak negara untuk memikirkan kembali strategi perdagangan mereka. 

Beberapa negara beralih dengan memperkuat kerja sama regional, mencari mitra baru, atau bahkan meningkatkan upaya industrialisasi dalam negeri. 

Respon ini, pada dasarnya adalah tanda dari adanya kecenderungan de-globalisasi. 

Dunia tampaknya mulai mencari cara untuk mengurangi ketergantungan pada AS, dan membangun aliansi yang lebih menguntungkan.

Bagi Indonesia, ini menjadi saat yang tepat untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara tetangga di ASEAN dan memperluas pasar ke kawasan lain seperti Afrika dan Timur Tengah. 

Berkurangnya ketergantungan pada AS adalah cara untuk mengurangi risiko dari kebijakan yang sangat tidak bisa diprediksi. 

Diversifikasi pasar ekspor juga bisa menjadi kunci bagi stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Deglobalisasi Sebagai Mimpi Buruk bagi Ekonomi Terhubung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun