Jika terus berlanjut, apakah investasi besar ini benar-benar menguntungkan bagi Indonesia?
Tantangan bagi Pembangunan Nasional
Dari sisi lain, pendukung kebijakan ini mungkin berpikir bahwa alumni LPDP tetap bisa berkontribusi dari luar negeri. Mereka bisa berperan sebagai duta yang membawa pengetahuan, teknologi, atau investasi asing ke Indonesia.Â
Tapi, apakah ini cukup? Seberapa nyata kontribusi mereka dalam bentuk yang konkret?
Beberapa ahli merasa kebijakan ini perlu dievaluasi lebih dalam. Publik pun terbelah.Â
Banyak yang berharap alumni LPDP kembali dan langsung turun tangan membantu pembangunan dalam negeri, daripada menunggu kerja sama internasional yang belum tentu datang.Â
Apalagi, kita tahu bahwa kolaborasi lintas negara sering kali rumit dan sulit diprediksi hasilnya.Â
Jadi, kalau mereka tetap di luar negeri, kita hanya bisa berharap mereka benar-benar mampu membawa inovasi dan investasi ke Indonesia.
Seberapa Efektif Kontribusi Alumni dari Luar Negeri?
Kritik utama terhadap kebijakan ini terletak pada efektivitasnya. Menurut Medcom (2024), alumni memang bisa berkontribusi dari jauh melalui kolaborasi atau promosi budaya.Â
Namun, kontribusi seperti ini cenderung tidak langsung dan sering memakan waktu lama untuk benar-benar berdampak.Â
Jujur saja, hasilnya tidak sebanding dengan manfaat yang akan terasa, jika mereka pulang dan langsung terlibat dalam proyek nasional.
Kita perlu ingat, beasiswa LPDP ini dibiayai oleh negara, dari pajak rakyat. Karena itu, banyak masyarakat berharap alumni LPDP memberikan kontribusi nyata yang langsung terasa di dalam negeri. Bukan hanya membawa nama pribadi di luar sana.Â