Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Agar Ngomong dan Presentasi Lebih Lancar Tanpa Selipan "Eee"

6 November 2024   10:00 Diperbarui: 6 November 2024   10:10 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbicara depan umum (KOMPAS/SUPRIYANTO) 

Bayangkan seorang pembicara yang mengandalkan kata pengisi saat menjadi narasumber di webinar, atau seorang influencer yang gemar mengatakan “eee” dan “mmm” di tengah obrolan podcast. 

Hal ini bisa membuat audiens kehilangan fokus dan meragukan pesan yang disampaikan.

Namun, apakah masyarakat Indonesia bisa menerima konsep jeda dalam berbicara? 

Meski masih di luar kebiasaan kita, jeda dapat membawa dampak positif jika dipraktikkan secara konsisten. 

Ketika jeda sudah menjadi bagian dari norma berbicara, audiens pun akan terbiasa dan tak lagi menganggap keheningan singkat sebagai hal yang aneh. 

Sebaliknya, mereka akan lebih menghargai penyampaian yang terstruktur dan teratur.

Kesimpulan

Pada akhirnya, memilih jeda daripada kata pengisi bukan sekadar teknik, melainkan tentang menciptakan komunikasi yang lebih jernih dan bermakna. 

Mengganti “eee” dan “mmm” dengan keheningan yang terencana menunjukkan kesiapan dan penghargaan kita terhadap audiens. 

Ini membutuhkan kesadaran dan latihan yang terus-menerus, membiasakan diri untuk mengambil jeda dan memberi ruang bagi pesan kita untuk dipahami.

Namun, di dunia yang serba cepat dan penuh distraksi ini, mampukah kita tetap memilih jeda? 

Apakah kita berani menghargai keheningan sebagai bagian dari dialog yang lebih bermakna?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun