Namun, jika Komdigi yang baru benar-benar ingin membersihkan citranya, maka reformasi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.Â
Program pelatihan etika dan tanggung jawab publik bisa menjadi awal, tetapi di sisi lain, transparansi dalam proses pengawasan harus lebih diprioritaskan.Â
Tidak ada ruang untuk praktik-praktik ilegal, apalagi di lembaga yang tugas utamanya melindungi masyarakat.
Kesimpulan
Skandal judi online di Komdigi ini adalah cermin yang memaksa kita bertanya, seberapa jauh integritas pegawai publik telah terkikis?
Pengawasan yang ketat, reformasi nyata, dan etika yang kokoh dibutuhkan agar kasus serupa tak terulang.Â
Jika kepercayaan publik terus dilanggar, apakah lembaga negara masih mampu memegang amanahnya?Â
Atau, apakah memang kepercayaan masyarakat perlahan menjadi sesuatu yang tak lagi penting?
***
Referensi:
- Kompas. com. (2024, November 4). Ironi skandal judi online di Komdigi.
- Radar Hukum. (2024, June 13). Nasib ASN dalam pusaran judi online.
- Stranas PK. (n.d.). Penguatan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) adalah Koentji.
- Hukum Online. (n.d.). Begini upaya MA pulihkan kepercayaan publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H