Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Tips Digital Marketing dan AI.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Matematika di Negeri Kita, Harapan dan Realita

1 November 2024   14:56 Diperbarui: 1 November 2024   15:24 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan permainan atau pendekatan kontekstual dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan cara yang lebih mudah dan menarik.

Namun, agar metode ini efektif, para guru pun memerlukan bekal yang memadai, pelatihan yang membimbing mereka menciptakan kelas yang hidup dan penuh gairah. 

Di sinilah pemerintah dan lembaga pendidikan menjadi pilar penting, menghadirkan dukungan dan pelatihan yang mumpuni, terutama bagi guru-guru di daerah yang masih terseok dalam keterbatasan.

Optimisme dan Tantangan dalam Asesmen Nasional

Hasil Asesmen Nasional sejak diluncurkan pada 2021 menunjukkan adanya peningkatan dalam kompetensi numerasi siswa Indonesia. 

Berdasarkan data dari Kompas.com (2024), tercatat bahwa 60% siswa telah mencapai kompetensi minimum dalam numerasi pada 2023, naik dari 30% pada 2021. 

Tren ini memberikan secercah harapan bahwa dengan pendekatan yang tepat, pendidikan matematika di Indonesia dapat mengalami perbaikan.

Namun, optimisme ini juga disertai dengan tantangan. 

Masih ada kesenjangan antar daerah, dan ini bukan masalah kecil. 

Banyak daerah di luar Pulau Jawa yang masih tertinggal dalam pencapaian numerasi. 

Bahkan, menurut data dari Media Indonesia (2021), strategi Kemendikbud untuk mengirimkan tenaga pengajar ke daerah terpencil, seperti melalui program Kampus Mengajar, adalah salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan ini. 

Namun, apakah cukup?

Harapan dan Tantangan ke Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun