KemenpanRB sendiri mengakui bahwa perubahan dalam struktur kementerian berpotensi mengurangi efektivitas layanan publik jika tidak direncanakan dengan matang.Â
Masyarakat mengharapkan layanan publik yang cepat dan efisien, dan setiap gangguan dalam struktur bisa berpengaruh pada kualitas layanan yang mereka terima.
Meski begitu, ada harapan bahwa dengan digitalisasi yang semakin maju, pelayanan publik bisa tetap berjalan dengan baik.Â
KemempanRB melalui JIPPNas terlihat optimis, bahwa keterlibatan masyarakat dalam layanan publik diharapkan bisa ditingkatkan, membantu ASN dalam mengatasi tantangan transisi ini.Â
Dengan sistem yang terintegrasi, setiap ASN dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik, bahkan di tengah perubahan yang besar sekalipun.
Kepemimpinan yang Kuat untuk Masa Transisi
Di tengah segala perubahan, ada satu elemen yang sangat penting: kepemimpinan.Â
Kepemimpinan yang kuat dan visioner sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa transisi ini tidak membuat para ASN kehilangan arah.Â
Pemimpin level eselon yang baik tidak hanya memerintahkan, tapi juga membimbing, mendukung, dan memberikan motivasi kepada ASN yang berada di bawah kepemimpinannya.Â
Mereka harus mampu mengelola konflik, menjaga moral tim, dan mendorong setiap ASN untuk tetap produktif dan profesional di tengah ketidakpastian ini.Â
Seperti yang disampaikan oleh Wahyudi Askar dari Celios Media, penting untuk memastikan adanya kepemimpinan yang mampu menavigasi transisi ini agar berjalan lancar tanpa mengganggu efektivitas pelayanan publik.
Kepemimpinan yang kuat juga diperlukan untuk menjaga agar semangat ASN tetap tinggi.Â