Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Tips Digital Marketing dan AI.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kegagalan Sistem Keselamatan di Balik Gugurnya Martinnius

22 Oktober 2024   17:23 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah perlu meninjau ulang protokol keselamatan dan melakukan audit terhadap kondisi peralatan di seluruh unit pemadam kebakaran. 

Kematian Martinnius bukan sekadar tragedi, tapi juga peringatan bahwa sistem ini perlu segera diperbaiki.

Apa yang Harus Berubah?

Kematian Martinnius adalah simbol kegagalan kita sebagai masyarakat dalam melindungi mereka yang melindungi kita. 

Para petugas pemadam kebakaran, seperti Martinnius, bekerja tanpa lelah untuk memastikan keamanan kita, tetapi mereka sendiri sering kali bekerja dalam kondisi yang berbahaya karena kurangnya peralatan keselamatan.

Jika kita tidak segera bertindak untuk memperbaiki sistem ini, kita hanya menunggu tragedi berikutnya. 

Harus ada reformasi serius dalam hal pengadaan peralatan, penerapan SOP, dan penegakan tanggung jawab bagi mereka yang mengelola anggaran keselamatan. 

Kita tidak bisa lagi membiarkan pahlawan seperti Martinnius gugur karena kelalaian dan kegagalan sistem.

Di balik semua ini, saya hanya bisa berharap bahwa pengorbanan Martinnius tidak sia-sia. 

Semoga ini menjadi panggilan bagi kita semua untuk memperbaiki keadaan. 

Petugas pemadam kebakaran tidak seharusnya berjuang sendirian melawan api tanpa perlindungan. 

Dan sebagai masyarakat, sudah waktunya kita memperhatikan keselamatan mereka sebagaimana mereka memperhatikan keselamatan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun