Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Wakil Presiden Indonesia, Dari Demokrasi hingga Perdamaian

20 Oktober 2024   13:11 Diperbarui: 20 Oktober 2024   13:16 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto presiden dan wakil presiden (KabarMedan.com)

Misalnya, saat memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia, ia tidak hanya mengandalkan kekuatan militer, tetapi juga menggunakan pendekatan diplomatis yang efektif. 

Ini membuktikan bahwa kekuatan lobi dan komunikasi yang baik bisa menjadi senjata ampuh dalam memperjuangkan kepentingan bangsa.

Jusuf Kalla: Juru Damai dari Indonesia

Jusuf Kalla dikenal luas sebagai wakil presiden yang berhasil menginisiasi perdamaian di Aceh. 

Konflik Aceh adalah salah satu konflik terpanjang di Indonesia, dan pendekatan Kalla yang berfokus pada dialog akhirnya berhasil mengakhiri konflik ini pada tahun 2005.

Pikirkan saja, bagaimana sulitnya menenangkan dua pihak yang berkonflik selama bertahun-tahun. 

Kalla menunjukkan bahwa seorang wakil presiden bisa menjadi “jembatan” yang menghubungkan pihak-pihak yang berseberangan. 

Dengan pendekatan pragmatisnya, Kalla membuktikan bahwa perdamaian bisa dicapai tanpa harus mengorbankan prinsip dasar demokrasi dan keadilan.

Boediono dan Ma'ruf Amin: Stabilitas Ekonomi dan Penguatan Agama

Di era yang lebih modern, Boediono dan Ma'ruf Amin menunjukkan bahwa peran wakil presiden juga bisa berfokus pada kebijakan ekonomi dan agama. 

Boediono, misalnya, dikenal atas upayanya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia selama krisis global pada 2008-2009. 

Sementara itu, Ma'ruf Amin berfokus pada penguatan ekonomi syariah dan pendidikan agama, memperkuat peran agama dalam kebijakan publik.

Ini menunjukkan bahwa setiap wakil presiden memiliki fokus dan prioritas yang berbeda, tergantung pada kebutuhan bangsa di masa tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun