Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Makassar

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perundungan di Tempat Kerja, Kehilangan Diri dalam Cengkeraman Kuasa

19 Oktober 2024   14:38 Diperbarui: 19 Oktober 2024   14:47 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi ini menciptakan lingkaran setan, di mana korban terus menderita dan pelaku merasa aman untuk terus melakukan perundungan tanpa konsekuensi.

Banyak yang merasa bahwa perundungan adalah bagian dari "kerasnya dunia kerja". 

Padahal, anggapan ini justru memperburuk situasi. 

Kita harus membuka mata bahwa perundungan adalah masalah serius yang harus dihentikan.

Tanda-tanda perundungan sering kali terlihat dari perubahan perilaku korban. 

Mereka mungkin mulai menarik diri dari interaksi sosial, tampak cemas atau tertekan, serta menunjukkan penurunan performa kerja. 

Sering merasa takut atau tidak nyaman di kantor adalah indikasi kuat.

Selain itu, perubahan dalam cara komunikasi, seperti menjadi lebih pendiam atau menghindari percakapan dengan rekan kerja atau atasan, juga bisa menjadi tanda perundungan. 

Korban juga mungkin lebih sering absen atau datang terlambat ke kantor karena rasa takut menghadapi lingkungan kerja.

Secara fisik, korban bisa mengalami masalah kesehatan seperti sakit kepala atau insomnia akibat stres. 

Jika korban mulai menghindari tugas tertentu atau rekan kerja tertentu, ini bisa menjadi sinyal adanya perundungan yang perlu diperhatikan.

Apa yang Bisa Dilakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun