Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Makassar

Selanjutnya

Tutup

Makassar Pilihan

Krisis Air di Maros Membawa Rezeki Bagi Pedagang Air Tangki

15 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 15 Oktober 2024   06:05 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Desa Tunikamaseang, Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan, mengantre air bersih (Dokumentasi BPBD Maros) 

Namun, jika kita melihatnya dari sisi yang lebih luas, kenaikan permintaan air ini juga menandakan adanya ketergantungan yang besar pada pedagang air. 

Masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air. 

Di sinilah muncul pertanyaan: apakah ini solusi sementara atau masalah yang seharusnya diselesaikan secara lebih sistematis oleh pemerintah?

Tantangan yang Dihadapi Pedagang Air

Menjalankan bisnis air selama musim kemarau ternyata tidak semudah yang dibayangkan. 

Pedagang air seperti Sangkala dan Herman menghadapi tantangan besar, mulai dari antrean panjang di lokasi pengisian air hingga jarak yang jauh untuk pengiriman air ke konsumen. 

Ini tentu memakan waktu dan biaya lebih. Bahkan, ada kalanya permintaan terlalu tinggi hingga mereka harus menunggu berjam-jam untuk bisa mengisi air kembali. 

Tidak hanya itu, biaya operasional, seperti bahan bakar untuk mengantarkan air, juga ikut naik, yang pada akhirnya memengaruhi harga jual.

Namun, di balik semua tantangan ini, Sangkala tetap mampu menjaga kualitas air yang ia jual. 

Sumur-sumur di Desa Baruga, tempat ia mengambil air, masih tetap memberikan pasokan air meski musim kemarau terus berlanjut. 

Hal ini menunjukkan bahwa ada sumber daya air yang tetap bisa diandalkan, meski tidak semua daerah seberuntung itu.

Apa yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Pemerintah daerah tentunya tidak tinggal diam. BPBD Sulawesi Selatan sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan di beberapa daerah, termasuk di Maros dan sekitarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun